"Hei, kamu, sudah puas belum memandangi?"
Meskipun Liang Fei mencoba curi-curi pandang pada kecantikan itu dengan hati-hati, sepertinya dia masih tidak bisa menghindar dari mata tajam Ning Jiuwei. Setelah mereka bertiga menunggu lift, Ning Jiuwei tak bisa menahan diri untuk menggulung matanya pada Liang Fei dan berkata dengan manja.
"Hehe, kecantikan itu seperti bunga yang indah, pemandangan memikat yang tak pernah membuat bosan. Bagaimana mungkin saya bisa puas?"
Liang Fei terkekeh, kemudian memberi kedipan kepada Ning Jiuwei, tanpa malu-malu menjawab.
"Kamu..."
Mendengarnya begitu terang-terangan tak malu di depannya, Ning Kecantikan Agung merasa semakin marah, dan langsung wajah cantiknya mencemberut saat dia sengaja mengerucutkan bibir dan berkata, "Hei, dengan gadis cantik seperti kami di sampingmu, kamu masih belum puas, matamu melirik ke sana-kemari..."
"Hahaha..."