"""
Kata-kata Fatty selalu sepertinya ada benarnya. Liang Fei dibuat terdiam olehnya dan hanya bisa mengangguk, mengikutinya masuk ke restoran.
Restoran itu penuh dengan orang; bisnisnya sedang booming, setiap kursi di aula dan ruang pribadi sepenuhnya ditempati. Tidak hanya itu, di meja depan, banyak pelanggan yang memegang nomor mereka, dengan cemas menunggu tempat duduk tersedia di aula.
Karena mereka sudah sampai, Liang Fei dan Fatty memutuskan untuk bersabar menunggu sebentar. Fatty pergi ke meja depan untuk mengambil nomor, dan mereka duduk dengan cemas di dekat pintu.
Setelah sekitar lima belas menit, ketika jumlah tamu di aula telah berkurang signifikan dan banyak kursi telah tersedia, mereka akhirnya duduk.
Pelayan segera membawa hidangan yang mereka pesan. Perut Fatty sudah sangat keroncongan, dan segera setelah makanan dihidangkan, dia mengambil sumpitnya, mengambil sepotong makanan, dan memasukkannya ke mulutnya, seraya memuji keras-keras saat dia makan.
