Chereads / Cahaya yang Bersinar dari Raiz / Chapter 6 - Informan Terpercaya

Chapter 6 - Informan Terpercaya

Luz membuka matanya melihat ke ruang disekitarnya.Dia akhirnya sadar setelah bertarung dengan Arma.Dia mengusap matanya karena bingung kenapa dia ada disini.Dia berpikir mungkin dia telah dibawa ke markas musuh.Dia bangun dari ranjang dengan keadaan lemah keluar menuju lorong yang panjang.Tak lama setelah dia berjalan,dia melihat seseorang berumur sekitar dua puluh lima tahun memakai semacam gamis berwarna putih yang menutupi sampai kakinya menuju ke arah berlawanan darinya.Tak ingin berpapasan dengannya,Luz membalikkan tubuhnya dan mencoba lari tetapi ditahan oleh orang itu.

 

"Tunggu!Tidak apa-apa.",kata orang itu dibelakang.

 

"Apa yang kamu inginkan?",Luz menoleh ke belakang.

 

"Aku Grafo.Kami punya hal yang ingin dibicarakan denganmu."

 

"Kami?Kelihatan mencurigakan.Aku akan pergi dari sini."

 

"Memangnya kamu bisa?"

 

Luz yang menggunakan jurusnya,tetapi gagal.Tubuhnya masih tidak kuat karena efek pertarungan sebelumnya.Dia yang kelelahan akhirnya terjatuh.Orang itu mencoba memapahnay kembali keruangannya.

 

"Jangan mendekat!".kata Luz yang jatuh tersungkur.

 

"Kami tidak punya niat buruk denganmu.Aku janji.",Grafo mengulurkan tangannya.

 

"Kalian bersekutu dengan pria bernama Arma itu,kan?"

 

"Kalau kami punya niat buruk,sudah pasti kami akan mengikatmu disana."

 

"Kalau begitu aku ingin melihat temanku dulu.Aku akan percaya jika kamu menjaganya."

 

"Tentu saja.Tetapi hanya melihat,demi kerahasiaan tempat ini."

 

Luz diajak oleh orang itu ke ruangan yang dekat dengan ruang tempat dia bangun tadi.Ruangan itu dijaga oleh dua orang yang berjaga di pintu masuk.Setelah masuk,Luz melihat Serka masih tak sadarkan diri.Ketika dia mencoba mendekat,dia dihalangi oleh kedua penjaga itu.

 

"Kamu sudah puas,kan?",kata Grafo.

 

"Ya.Bisa ceritakan apa yang terjadi?"

 

"Akan kuceritakan nanti.Pokoknya kita harus menemui anggota yang lain terlebih dahulu.Sebelum itu bisa beritahu namamu?"

 

"Aku Luz."

 

"Luz,ayo ikuti aku!"

 

Grafo mengajak Luz ke aula pertemuan.Disana terdapat banyak orang yang berpakaian sama seperti Grafo.Ruangan itu berisi banyak sekali buku yang mengitarinya,seperti perpustakaan yang sangat besar.Mereka berdiri berjejeran di sebelah Luz,membentuk jalan.Di lantai kedua,terdapat seorang kakek yang merupakan ketua perkumpulan tersebut.Dia berjalan menuruni tangga untuk menyapa Luz.

 

"Luz,dia adalah pemimpin perkumpulan ini.",bisik Grafo yang berdiri disamping Luz.

 

"Semuanya!Yang Terpilih telah hadir disini.",kata pemimpin itu.

 

Mereka semua bertepuk tangan atas pengumuman tersebut.Raut wajah mereka menunjukkan rasa bahagia sekaligus lega mendengarnya.Seakan-akan melihat air di tengah gurun yang sangat panas.Luz yang kebingungan,membisikkan sesuatu ke telinga Grafo.

 

"Grafo,apa maksudnya ini?"

 

"...",Grafo mengisyaratkan untuk mendengar perkataan pemimpin itu.

 

"Salam kenal,anak muda.Aku Libro,dari Perkumpulan Oasis.Kami menyambutmu datang kemari."

 

"Senang bertemu dengan kalian juga.Aku Luz, dari Desa Korazon."

 

"Aku tau kamu datang dari sana.Aku bisa merasakan ikatanmu dengannya."

 

"Ikatan?Maksudnya dengan Kesatria Agung?"

 

"Tepat sekali,Luz."

 

"Jangan-jangan kalian ini "Kelompok Yang Mengetahui Sejarah Dunia"?"

 

"Wah,kami seterkenal itu,kah?"

 

"Akhirnya aku bisa menemui kalian.",Luz tersungkur lega.

 

"Pasti berat,ya?"

 

"Kalian tidak tau seberapa lama perjalananku hanya untuk menemui kalian."

 

"Tentu saja kami tau."

 

"Apa maksudnya itu?",Luz melihat dengan bingung.

 

"Kami sudah mengawasimu sejak kamu datang di desa."

 

"Kalian sudah mengawasiku sejak datang ke desa?Apa maksudnya itu?"

 

"Kami punya banyak intel,termasuk di desa.Bukan hanya kamu,tetapi semua orang yang datang kesana."

 

"Tadi kamu bilang kalau aku "Yang Terpilih".Aku tidak paham perkataanmu."

 

"Kamu adalah sosok yang tertulis di Kitab Tierra,Kitab yang berisi pengajaran yang Kesatria Agung ajarkan.",Libro melanjutkan.

 

"Kamu dikatakan akan mengubah penuh sistem di dunia ini.Kehadiranmu seperti lilin di gua yang sangat gelap.Kamu yang akan memimpin dunia ini seperti apa yang kamu inginkan."

 

"Aku?Aku tidak punya kemampuan untuk itu."

 

"Aku tau.Karena itu kami datang untuk membantumu."

 

"Kalau memang seperti itu,kenapa kalian tidak langsung membawaku sejak awal?"

 

"Kami perlu memastikan kalau kamulah orangnya.Kami ingin menjaga perkumpulan ini rahasia."

 

"Mengenai Kitab Tierra yang kamu sebutkan tadi,bisa aku baca?"

 

"Tentu.Tapi sebelum itu aku ingin menunjukkanmu sesuatu."

 

Sementara itu di markas Perkumpulan Kromosfer,Arma yang baru sembuh dari luka berjalan ke aula pertemuan.Saat datang,dia melihat Alpha dan anggota yang lain menatapnya dengan curiga.Mata merah mereka seakan-akan membakar apa saja yang dihadapannya.Alpha yang sedang kesal menyuruh Arma untuk berlutut.

 

"Arma,berlutut!",seru Alpha.

 

Arma berlutut,walaupun hatinya terasa kesal.

 

"Kamu telah gagal,Arma.Padahal misi yang kuberikan tidaklah sulit.",kata Alpha dengan kesal.

 

"Alpha,saat aku ingin membawanya tiba-tiba aku dihadang oleh segerombolan pasukan.Aku meremehkan kemampuan mereka."

 

"Haha,Arma.Kamu meremehkan kemampuan yang lain,sedangkan kemampuanmu sendiri biasa saja.Padahal kamu ini anggota utama.",kata perempuan berjubah yang merupakan salah satu anggota.

 

"Mungkin saja kamu memang tidak berniat melakukannya sejak awal.",kata seorang anggota yang paling muda.

 

"Diamlah,kalian berdua!Mereka itu tidak selemah yang kalian kira!Aku rasa mereka masih punya kartu as yang mereka simpan.",teriak Arma.

 

"Cukup!Arma,ini kesempatan terakhirmu.Bawa anak itu dan serahkan padaku!",seru Alpha.

 

"Baik,Alpha.",Arma berlutut.

 

"Guino,kamu temani dia!"

 

"Dimengerti."

 

Arma lalu keluar dari aula untuk menyiapkan peralatannya.Saat Guino ingin pergi,Alpha menghampirinya dan membisikkannya sesuatu.

 

"Awasi dia!"

 

Kembali ke persemunyian rahasia Perkumpulan Oasis.Luz bersama dengan Libro dan para pengawalnya menuju suatu ruangan rahasia.Pintu ruangan tersebut dikunci oleh segel yang sangat kuat.Setelah Libro dan para pengawalnya membuka segelnya,Luz melihat kedalam.Ruangan tersebut berisi buku yang jauh lebih banyak dari ruangan lain.Seperti melihat lautan ilmu.

 

"Banyak sekali buku-buku yang ada disini.",Luz berjalan sambil melihat ke sekitar.

 

"Ini adalah ruangan rahasia.Hanya beberapa anggota khusus yang bisa masuk kesini.",kata Libro.

 

"Sepertinya kalian memiliki banyak sekali ilmu pengetahuan yang kalian simpan."

 

"Sebagian besar merupakan warisan dari generasi sebelumnya."

 

"Perkumpulan ini sudah sangat tua,ya?Hebat sekali kalian bisa menjaga kerahasiaannya."

 

"Kami punya cara agar bisa terus bersembunyi dibawah tanah."

 

"Mengenai pembicaraan kita tadi,apa yang ingin kamu tunjukkan?"

 

"Benar juga.Aku akan menggunakan jurusku.Jurus ini akan memperlihatkanmu tentang sosok Kesatria Agung.Ini akan memperjelas pandanganmu tentangnya."

 

"Jurus apa yang ingin kamu gunakan?"

 

"Kamu mungkin sudah pernah merasakannya.Jurus ini akan membawa jiwamu ke suatu masa yang kuinginkan.Bisa juga untuk melihat apa yang kuproyeksikan dari pikiranku."

 

"Aku ingat dulu pergi ke masa lalu.Apakah itu jurus yang sama?"

 

"Benar.Tetapi skala yang kugunakan lebih lemah dari yang kamu rasakan dulu.Kamu siap?"

 

"Aku siap.Lakukan!"

 

"Wujud Dimensi Keempat:Diaktifkan!"

 

Setelah Libro merapal jurusnya.Waktu yang dirasakan Luz tiba-tiba berhenti.Perasaannya sama dengan waktu dulu dia berada di Desa Korazon.Libro yang berada didepannya membawa Luz menuju jalur waktu yang lain.Mereka pergi melihat masa lalu.

 

"Luz,kita berada di waktu ketika jurus skala masif pertama kali digunakan.Ini terjadi beberapa tahun setelah diskusi terakhir Raja dan Kaisar.",kata Libro.

 

"Aku pernah mendengar soal itu.Berarti efek yang diakibatkan jurus ini sangatlah besar."

 

"Hanya dengan jurus ini saja,perang antara kedua kekuatan besar bisa berhenti.Yang kumaksud adalah Perang Besar pertama."

 

Mereka berada di suatu tempat di sekitaran Gurun Medio.Mereka melihat dua pasukan,yaitu Kerajaan dan Kekaisaran dengan jumlah yang sangat besar,jumlahnya puluhan sampai ratusan ribu di setiap kubu.Kedua belah pihak saling bertempur selama sepuluh tahun.Kedua belah pihak segera mengeluarkan kartu asnya karena dirasa pertempuran berjalan terlalu lama.

 

"Pasukan Kekaisaran,luncurkan Glasier Raksasa!",kata komandan pasukan Kekaisaran.

 

"Mereka kelihatannya mengeluarkan senjata rahasianya.Keluarkan Hujan Meteor!",kata Komandan pasukan Kerajaan.

 

Glasier Raksasa dari kekaisaran,keluar dari tanah dari arah depan pasukan Kekaisaran.Hujan Meteor dari Kerajaan juga mengarah turun dari langit.Ketika hampir bertabrakan,tiba-tiba ada seseorang yang meneriakkan jurus ditengah-tengah mereka.

 

"Ilmu Mutlak:Penihilan Segala Bentuk"

 

Setelah jurus itu dirapal,kedua kartu as mereka tiba-tiba hilang tanpa bekas.Pasukan Kerajaan dan Kekaisaran tertunduk lesu setelah melihat jurus yang mereka kumpulkan Eliksnya selama sepuluh tahun tiba-tiba lenyap.Mereka merasakan ketakutan yang luar biasa atas kekuatan itu.

 

"Kekuatan macam apa ini?"

 

"Jurus yang kami simpan selama sepuluh tahun,lenyap begitu saja?"

 

"Apakah ini akhirnya?"

 

"Lebih baik mundur saja."

 

Ketika para pasukan memikirkan apa yag sedang terjadi.Orang yang merapal jurus itu mengatakan sesuatu yang didengar kedua belah pihak.

 

"Wahai pihak-pihak yang berseteru!Dengarkan perkataanku!"

 

"Hentikan perang ini!Perang yang telah memakan banyak korban jiwa ini tidak seharusnya terjadi."

 

"Jika kalian bersikeras untuk melanjutkan,maka aku akan binasakan seluruh pasukan kalian."

 

"Bagiku,eksistensi kalian itu sangat lemah.Jangan coba-coba untuk melawanku!"

 

Setelah mengatakan itu,sosok itupun pergi seperti kilat.Tidak ada jejak kepergiannya.Orang-orang yang melihatnya langsung kembali,karena takut dengan ancaman sosok tersebut.

 

"Sosok tadi,dikenal dengan nama "Kesatria Agung",Walaupun yang tadi hanya klonanya.",kata Libro menjelaskan.

 

"Dia memiliki kekuatan sebesar ini?",Luz tercengang melihat kekuatan Kesatria Agung.

 

"Dia bisa mengendalikan segala kejadian di dunia ini dengan kekuatannya seorang."

 

"Jika memang seperti itu,kenapa dia tidak menghentikan perang sejak awal?"

 

"Entahlah.Tidak ada yang tau.Jalan pikirnya sangat sulit untuk dipahami.Tapi aku merasa dia sengaja membiarkannya."

 

"Dia membiarkan perang seperti ini terjadi.Apakah dia benar-benar penyelamat?"

 

"Menurut kitab yang kubaca,kehadirannya bukanlah sebagai penyelamat.Tetapi sebagai penyeimbang."

 

"Kalau begitu,apa perjalananku selama ini sia-sia?"

 

"Tentu saja tidak.Dunia yang sekarang ini berada dalam kekacauan.Tidak bisa dipungkiri,kekuatan Kesatria Agung memang diperlukan untuk memulihkan kembali dunia.Tetapi dia tidak ingin langsung turun tangan seperti sebelum-sebelumnya.Dia ingin orang lain untuk mewarisi perannya."

 

"Apa aku,sang pewaris itu?"

 

"Benar.Kamu "Yang Terpilih",yang akan mengubah dunia ini menjadi seimbang lagi."

 

"Dimana aku bisa menemuinya?"

 

"Kamu yang sekarang belum pantas.Kamu harus membuktikan kalau kamu layak terlebih dahulu."

 

"Baiklah.Aku mengerti."

 

Mereka berdua kembali ke waktu asal setelah pembicaraan itu.

 

"Luz,aku sudah menunjukkanmu sesuatu yang ingin kutunjukkan.Luz,jalan apa yang ingin kamu pilih?"

 

Setelah ditanyai hal itu,Luz berpikir sejenak tentang apa yang ingin dia lakukan.Dia merasakan beban yang sangat berat berada di pundaknya.Untuk pertama kalinya dia merasakan keraguan dalam perjalanannya.Dia tidak pernah mengira akan diberikan tanggung jawab sebesar ini.Setelah berpikir panjang,Luz merespon pertanyaan Libro.

 

"Untuk sekarang aku harus menepati janjiku dulu.Kalian bisa membantuku?".kata Luz setelah berpikir panjang.

 

"Tentu saja.Sudah jadi kewajiban kami untuk memandu Yang Terpilih.",Libro tersenyum.

 

"Aku belum bisa menjawab pertanyaanmu.Aku merasa belum siap untuk diberi tanggung jawab sebesar itu.Aku harus membulatkan tekadku lagi."

 

"Kamu boleh menolak jika kamu mau.Kami tidak akan memaksamu."

 

"Sebelum itu,aku ingin menemui temanku dulu.Apa aku boleh?"

 

"Selama berada dalam ruangan itu kamu boleh menemuinya.Asalkan kalian tetap didalam."

 

Setelah itu,Luz kembali ke ruangan tempat Serka dirawat.Dia melihat kondisi Serka sudah membaik.Serka yang melihat Luz dalam keadaan baik menunjukkan raut wajah gembira.

 

"Aku kira kamu ditangkap,Luz.",kata Serka yang duduk diranjang.

 

"Ada banyak hal yang terjadi.",jawab Luz.

 

"Ngomong-ngomong,dimana kita sekarang?"

 

"Maaf,aku tidak bisa memberitahumu.Mereka tidak mengizinkanku mengatakannya.Tetapi jangan khawatir,kita sedang berada di markas sekutu sekarang."

 

"Aku mengerti posisimu.Tenang saja."

 

"Langsung ke intinya saja.Aku akan menyelamatkan ayah Lumina dan semua orang yang ditawan oleh kelompok pemberontak Kerajaan."

 

"Kenapa tiba-tiba?!",Serka kaget mendengar perkataan Luz.

 

"Aku tidak bisa menjelaskannya.Serka,kamu ikut membantuku atau tidak?"

 

"Tidak bisakah kamu menceritakannya terlebih dahulu?"

 

"Tidak sekarang.Maukah kamu percaya denganku?"

 

"Kurasa aku tidak punya pilihan.Bagaimana rencanamu?"

 

Sementara itu,di markas rahasia Red.Seorang pria berjalan melewati lorong untuk menemuinya.Setelah mendekat,terlihatlah sosok tersebut.Dia adalah bos kelompok pemberontak Kerajaan.

 

"Fante,ya?Ada urusan apa kamu datang?",kata Red.

 

"Apa ada sesuatu yang menarik?",Fante mengatakan dengan terus terang.

 

"Ada."

 

"Beritahu kepadaku."

 

"Seberapa banyak kamu berani membayar?"

 

"Beri dia uangnya!"

 

Para anak buah Fante menyerahkan banyak tas penuh berisi uang.

 

"Hahaha,kelihatannya kamu benar-benar membutuhkanku.Tidak seperti biasanya.",Red tertawa melihat uang yang diberikan kepadanya.

 

"Aku merasa akan ada hal besar yang akan terjadi.Intelku tidak sebaik kemampuanmu."

 

"Apa itu karena kekalahan bocah itu?Bocah dari Perkumpulan Kromosfer?"

 

"Aku dengar dia dikalahkan oleh sekelompok pasukan.Sulit dibayangkan anggota dari perkumpulan itu kalah."

 

"Tentang hal yang menarik itu,apa yang kamu ingin aku lakukan?"

 

"Katakan padaku apa yang segerombolan pasukan itu akan lakukan!"

 

"Berita buruk untukmu.Mereka berencana untuk menghancurkan kekuasaanmu."

 

"Seberapa kuat pasukan mereka?"

 

"Sekitar sepuluh ribu."

 

"Hanya sepuluh ribu?Mereka tidak akan bisa menang."

 

"Kamu kelihatannya lupa kalau merekalah yang mengalahkan bocah itu."

 

"Kalau menurutmu,apa pasukanku bisa mengalahkan mereka?"

 

"Itu mustahil!"

 

"Kamu tidak tau seberapa banyak pasukanku?"

 

"Kamu juga tidak tau seberapa kuat pasukan mereka.Kamu hanya menang jumlah.Maaf saja,tetapi aku tidak merasa kalau kamu akan menang.Walau kamu memanggil seluruh pasukanmu diseluruh penjuru dunia."

 

"Bos.Apa yang harus kita lakukan?",anak buah Fante membisikkan sesuatu padanya.

 

"Untuk sekarang,panggil setengah pasukan kita di masing-masing cabang.Untuk berjaga-jaga dalam waktu dekat.",bisik Fante.

 

"Kelihatannya kamu khawatir dengan kekuasaanmu.Hahaha,sudah lama sekali aku tidak melihat kamu panik.",Red menyela pembicaraan mereka.

 

"Maaf saja,Red.Asal kamu tau saja,ya.Kami,kelompok pemberontak Kerajaan tidak akan dihancurkan semudah itu.Rencana kami tidak akan gagal dengan masalah sepele seperti ini."

 

"Kalau begitu,semoga berhasil."

 

"Ayo pergi!",Fante dan anak buahnya pergi keluar markas Red.

 

"Hmph,kelihatannya kelompok pemberotak Kerajaan akan segera hancur.",kata Red ketika melihat Fante pergi.

 

Kembali lagi ke markas Perkumpulan Oasis.Luz sedang bersama Serka,Libro,dan beberapa anggota Perkumpulan Oasis untuk mendiskusikan rencana mereka.Ketika dalam diskusi,tiba-tiba ada seorang anggota membisikkan sesuatu kepada Libro.

 

"Pemimpin.Aku punya kabar penting.",anggota itu mendekati Libro untuk membisikkan sesuatu.

 

"..."

 

"Begitu,ya?",kata Libro setelah mendengarkan perkataan anggota tersebut.

 

"Luz,kamu yakin mereka bisa dipercaya?",bisik Serka ditengah diskusi.

 

"Aku pastikan mereka bisa dipercaya."

 

"Mereka itu kelompok yang dimaksud,kan?Kenapa mereka tidak segera menunjukkan keberadaan Kesatria Agung?Mereka pasti menyembunyikan sesuatu."

 

"Firasatku bilang kita harus bersekutu dengan mereka.Diamlah terlebih dahulu!"

 

"Semuanya,dengarkan aku!",Libro menarik perhatian semua yang ada di ruangan.

 

"Kelompok pemberontak Kerajaan telah meningkatkan jumlah pasukan mereka di markas utama.Mereka kelihatannya tau tentang rencana kita."

 

"Bagaimana bisa?!Bukankah ini tempat rahasia?",Serka mengatakan dengan keras.

 

"Kecilkan suaramu,Serka!",Luz mengisyaratkan agar Serka duduk.

 

"Seperti yang kuduga.Red pasti akan memata-matai kita."

 

"Apa ini akan jadi masalah?"

 

"Tidak.Jika mereka tidak meminta bantuan pihak ketiga,maka kita akan menang."

 

"Kita harus mengantisipasi kalau hal tersebut terjadi,bukan?"

 

"Kamu benar.Sebelum melakukan recana itu,aku ingin melatihmu sebentar untuk menjadi lebih kuat.",kata Libro.

 

"Itu ide bagus.",jawab Luz.

 

"Tunggu!Kalau kamu ingin melatih Luz,kamu juga harus melatihku.",Serka menyela.

 

"Serka?"

 

"Aku hargai keinginanmu,anak muda.Tetapi hanya Luz yang diijinkan untuk mengikuti pelatihan ini.",jelas Libro.

 

"Baiklah.Aku mengerti.Luz,berjuanglah!"

 

"Kukira kamu akan protes atau semacamnya.",Luz terkejut melihat perubahan sikap Serka.

 

"Aku rasa hanya "Yang Terpilih" lah yang bisa melakukannya.Aku percaya padamu.",Serka tersenyum.

 

"Terima kasih atas pengertianmu.Kalau begitu,ayo kita pergi."

 

Setelah itu,Libro mengajak Luz ke ruang latihan.Ruangan itu pemandangannya seperti berada di sekitar gunung.Hawanya sangat sejuk dan pemandangannya sangat indah.Tempat latihan itu sebenarnya merupakan sebuah jurus pemanggil dimensi,bukan berada di gunung asli.Luz yang melihatnya mengira mereka berada di luar ruangan.

 

"Aku tidak pernah melihat pemandangan seindah ini.Memangnya ada tempat seperti ini dibawah tanah?",Luz melihat pemandangan sekitar.

 

"Tentu saja tidak.Ini merupakan jurus pemanggil dimensi yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu."

 

"Serius?!Ada orang yang memiliki jurus sehebat ini?",Luz terkejut mendengar perkataan Libro.

 

"Jurus ini merupakan salah satu ciptaan dari tokoh pendiri perkumpulan ini,Vista."

 

"Jurus ini bisa bertahan selama ini?"

 

"Kami memiliki kemampuan yang tidak bisa diremehkan,kamu tau."

 

"Aku salah telah meremehkan kalian."

 

"Yang lebih menarik adalah kemampuan distorsi waktu.Maksudnya waktu disini berbeda dengan waktu diluar.Kita bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan disini,tetapi bagi orang diluar hanya satu hari."

 

"Jadi kita bisa berlatih selama mungkin tanpa mengkhawatirkan waktu?"

 

"Untuk itu tempat ini diciptakan."

 

"Kalau begitu,ayo!",ajak Luz.

 

"Pertama aku akan menjelaskanmu jurus apa yang ingin kuajarkan."

 

Libro membentangkan tangannya kesamping secara horizontal.Setelah merapal jurusnya,beberapa lembaran kertas tercipta dari Eliks yang dia keluarkan.

 

"Manipulasi kertas:Pembentukan"

 

Kertas-kertas yang dia ciptakan masih dalam bentuk dasar.Sehingga tidak bisa digunakan untuk menyerang maupun bertahan.

 

"Jurus yang akan kuajarkan padamu adalah "Manipulasi Kertas".Sesuai namanya,kamu akan memiliki kemampuan untuk menciptakan dan mengendalikan kertas.",jelas Libro.

 

"Jurus yang kamu tunjukkan benar-benar tidak menarik.Apa tidak ada jurus lain?",Luz menggerutu.

 

"Jangan bilang begitu!Ini jurus yang kitab Tierra sebut kalau Yang Terpilih akan menggunakannya.Aku menyimpan jurus ini hanya untukmu."

 

"Tapi tetap saja,jurus seperti ini apa akan membantuku kedepannya?"

 

"Kamu cuma belum melihat potensi penuhnya.Semuanya ada proses,lagipula kamu dilatih olehku."

 

"Kamu benar.Maaf,pemimpin."

 

"Kalau begitu bersiaplah!"

 

Luz menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk berlatih disana.Libro melatihnya dengan keras agar Luz menjadi lebih kuat.Dalam beberapa bulan itu,Luz sudah mempelajari beberapa jurus berbasis kertas yang serbaguna.Ketika dirasa sudah cukup,Libro menghentikan pelatihannya dan mengajak Luz untuk mendiskusikan ulang rencana mereka.

 

"Manipulasi Kertas:Origami.",Luz membentuk senjata dari kertas yang dia buat.

 

"Aku rasa sudah cukup.",kata Libro.

 

"Aku masih bisa lanjut."

 

"Aku rasa kemampuanmu yang sekarang sudah cukup kalau hanya untuk menghadapi mereka.Kamu bisa menguasainya dalam waktu beberapa bulan saja sudah sangat baik."

 

"Benar juga.Aku hampir lupa soal tujuanku."

 

"Sudah saatnya kita kembali."

 

"Bagi orang yang ada diluar,kita hanya pergi selama satu hari,kan?"

 

"Iya.Tetapi kita tetap mengalami penuaan disini."

 

"Maksudnya umur kita beberapa bulan lebih tua dari seharusnya?"

 

"Benar.Ini salah satu kekurangan jurus pemanggil dimensi ini."

 

"Sebelum kita keluar,aku ingin berterima kasih karena selama ini telah membantuku."

 

"Sudah jadi kewajibanku.Kamu tidak perlu berterima kasih."

 

"Kalau ada waktu lain kali,bisakah kita bertemu lagi?"

 

"Tentu saja.",Libro tersenyum.

 

Sementara itu di markas pemberontak Kerajaan.Fante telah mengumpulkan banyak pasukannya yang datang dari markas cabang.Ada sekitar dua ratus ribu pasukan yang berkumpul di markas utama.Fante berkumpul di ruang rapat bersama para petingginya untuk membahas rencana mereka kedepannya.

 

"Trompa,apa semua sudah datang?",Fante bertanya pada tangan kanannya.

 

"Semua petinggi sudah datang.",jawab Trompa.

 

"Fante,kamu belum menjelaskan kenapa kamu mengumpulkan pasukan ke markas utama.",kata salah satu petinggi yang bajunya dilapisi emas.

 

"Ada beberapa hal yang mengusik rencana kita.Kita harus menunda rencana.",jawab Fante.

 

"Tidak seperti biasanya,kamu kelihatan takut.Hahaha.",petinggi berkumis panjang sampai ke dagu tertawa melihat Fante.

 

"Tolong semuanya,diamlah!Dengarkan penjelasan Fante!",kata Trompa.

 

"Bawahan sepertimu tidak layak memerintah kami.",kata salah satu petinggi yang paling muda.

 

Setelah mendengar perkataannya,Trompa menerjang ke arah petinggi itu.Raut wajahnya sangat marah sampai-sampai petinggi itu gemetar ketakutan melihatnya.Trompa menodongkan pedangnya ke leher petinggi itu,mendorongnya ke tembok.

 

"Dengar!Mungkin kamu diserahi tugas memimpin markas cabang.Tetapi kamu harus ingat ada alasan kenapa aku menjadi tangan kanan Fante.Kalau aku mau aku bisa menghabisi bukan hanya kamu,tetapi semua petinggi yang ada disini.Dengarkan apa yang Fante ingin katakan!",kata Trompa dengan nada mengancam.

 

Petinggi itupun kembali ke kursinya dengan ketakutan.

 

"Maaf atas kekasaran tadi.",Trompa tersenyum lalu kembali ke tempatnya.

 

"Mengenai tadi,tujuanku mengumpulkan pasukan ke markas pusat karena ada hal darurat yang terjadi.Ada yang akan menyerang kita.",kata Fante.

 

"Maaf menyela,apa pasukan yang ada di markas pusat saja tidak cukup?",kata petinggi berjubah emas."

 

"Aku sudah bertemu dengan Red.Menurutnya pasukan pusat tidak akan cukup.Bahkan katanya semua pasukan kita tidak akan bisa menang.",jelas Fante.

 

"Pasukan total kita jumlahnya lebih dari tiga ratus ribu,dua pertiganya sudah ada disini.Mana mungkin kita akan kalah?",kata petinggi yang paling tua.

 

"Bersiap-siap itu penting.Aku tidak tau sekuat apa mereka.Tetapi untuk saat ini akan lebih baik mengumpulkan pasukan disini.Maaf,tetapi kalian harus menjaga markas cabang dengan setengah pasukan.Ada yang keberatan?",Fante menerangkan.

 

"Ijinkan aku menyela,kalau memang mereka sekuat itu.Bukankah seharusnya kita menyewa "Mereka" untuk menangani ini?",tanya petinggi yang paling muda.

 

"Tentu saja sudah kulakukan.Kalian berdua,kemarilah!"

 

Setelah dipanggil,dua orang masuk dari pintu.Mereka datang dari belakang Fante menuju ke tengah ruangan rapat.Mereka berdua adalah Arma dan Guino dari perkumpulan Kromosfer.

 

"Mereka berdua akan membantu kita.",kata Fante.

 

"Kami hanya membantu karena kami juga memiliki kepentingan dengan salah seorang dari mereka.Begitu objektif kami tercapai,kami akan mundur.",kata Guino.

 

"Aku paham.Apa ada yang kalian butuhkan?",tanya Fante.

 

"Kami sudah mempersiapkan semuanya,sisanya hanya penghabisan.",jelas Guino.

 

Tiba-tiba ada yang mendobrak pintu masuk menuju ruang rapat.Orang itu bergegas menghampiri Fante untuk menyampaikan sesuatu.Dengan terengah-engah,dia membisikkan sesuatu ke telinga Fante.Setelah mendengarnya,raut Wajah Fante terlihat khawatir.Arma yang melihat hal itu menyampaikan pertanyaannya.

 

"Fante,mereka sudah datang,kan?",tanya Arma memastikan.

 

"Semuanya,bersiaplah!",teriak Fante.

 

Fante dan para bawahannya bersiap pergi keluar untuk berperang.Sementara Arma dan Guino masih berdiskusi di ruang rapat.

 

"Kalau begitu,kita juga harus pergi.",Arma mengajak Guino.

 

"Tunggu!Kita tidak akan ikut kecuali saat melihat target.Kamu paham?",jelas Guino.

 

"Kita akan mencarinya sambil melawan mereka."

 

"Kita harus menyembunyikan diri kita sebisa mungkin.Jangan memunculkan diri kecuali jika perlu."

 

"Aku juga ingin balas dendam atas kekalahanku sebelumnya."

 

"Ini peringatan terakhir.Ikuti arahanku!",Guino mengancam Arma dengan senjatanya yang berbentuk piringan hitam.

 

Sementara diluar,pasukan dari perkumpulan Oasis datang dari arah timur Markas musuh.Mereka melihat pasukan musuh sudah disiapkan untuk bertahan.Luz yang melihat hal itu khawatir pasukan sekutu tidak akan bisa menembus pertahanan musuh karena jumlahnya sedikit.

 

"Apa kamu yakin kita bisa menang?",Luz bertanya kepada pemimpin pasukan.

 

"Tentu saja.Selain itu panggil aku komandan Dante.",kata pemimpin itu.

 

"Maaf,komandan.Aku ingin bertanya seberapa banyak pasukan kita?"

 

"Sekitar sepuluh ribu.Tapi kamu jangan khawatir,kita akan menang seperti saat menyelamatkanmu dulu."

 

"Itu membuatku sedikit tenang."

 

"Komandan,kita sudah mengirim utusan kesana.",kata salah satu prajurit.

 

"Setelah ini,kita tunggu."

 

Utusan dari perkumpulan Oasis sedang berjalan ke markas musuh.Pasukan musuh bersiap untuk menyerangnya,tetapi tiba-tiba dia sudah ada di belakang mereka.Fante yang melihat itu terkejut dan memerintahkan Trompa untuk berada di sisinya.Saat utusan itu sudah dekat,dia mengatakan sesuatu kepada Fante.

 

"Salam,Fante.Tangan besi dari Malvado.Saya,utusan dari Oasis ingin menyampaikan sesuatu kepadamu.",utusan itu tersenyum