~sore menjelang malam di kursi taman belakang rumah ~
"Van kenapa kita baru tau soal kak Vanya ya? Kenapa juga di sembunyiin dari kita ya Van?" Tanya Vani "entah dan Lo jangan manggil gw Van Karena nama kita sama-sama ada Van nya Lo panggil gw no kek atau kalo gak gitu Vano biar ga kaya manggil diri sendiri" timpal Vano "ye serah gw keles orang gw yang manggil juga".
Beberapa saat hening sampai tiba-tiba "eh gabes!!" Teriak Vani "apaan sih Van?" Ucap Vano lalu menoleh ke arah vanya "eh tikus eh curut eh kucing eh kadal!!!" ucap Vano tak kalah keras saat melihat Vanya tetiba muncul dari tanah Rey yang kebetulan lewat pun dibuat tertawa terpingkal pingkal.
Saat Rey tertawa Vanya yang di katain mereka berdua pun memanyunkan bibirnya dan berucap "ih kakak sendiri dikatain aneh aneh! Dasar adek durhaka!" "Salah siapa muncul tiba-tiba depan muka pula!" bantah vani. Rey yang tak dapat melihat Vanya pun heran dibuat nya "kamu ngomong sama siapa deh Vi? dan kalian kenapa kaget kaya gitu dah hahahahaha?" tanya Rey masih dengan tawanya.
Vani yang gemas melihat tingkah Rey pun menanggapi "ketawa aja terus salahin tuh adek lo satu yang tetiba muncul depan muka" Rey yang merasa janggal dengan jawaban vani alias via (bisa di panggil dua duanya) pun bertanya kembali "bukannya kalian berdua sama-sama kaget? terus siapa yang tetiba muncul?". "tuh si kak Vanya" jawab Vano "eh Van kak Rey mana bisa liat kak Vanya lu soak yak?" ceplos via dengan menyenggol lengan Vano "otak lo Soak kakak sendiri dikatain dasar adek durhaka" timpal Vano "ye situ juga sama,eh kak Rey kenapa bengong dah?" Tanya via penasaran.
Rey yang tersadar dari lamunannya pun menjawab se kena nya "eh gak kok Vi,stev em itu Vanya masih di sini?" Si kembar pun mengangguk "dimana tepatnya?" tanya Rey kembali si kembar pun menunjuk tepat di tengah tengah antara mereka bertiga.
Rey menghela nafas berat lalu berkata "Vanya maafin kakak sama mama papa ya gak bisa nyelamatin kamu, andai kakak gak ngijinin kamu pergi mungkin gak bakal gini kejadian nya dan kamu mungkin masih di sini dan Menikmati hidupmu sama kita" ucap Rey lalu menunduk.
"udah deh kak, kakak gak usah nyalahin diri sendiri ini udah takdir ku kak dan aku udah nerima semua ini dan aku gak nyalahin siapapun kok, aku disini karena pengen nemenin via karena dia satu satunya cewek diantara kalian bertiga kata Vanya" ucap Vano menerjemahkan karena Rey yang tak bisa mendengar ataupun melihat Vanya.
Rey pun tersenyum dan berkata "ya dan kamu yang tenang ya Vanya?" "Hem tentu" kini via yang menjawab nya "em kakak mau jemput mama papa kalian dirumah baik baik dan jangan bertengkar oke?" ucap Rey "siap bos" jawab mereka berdua kompak. setelah nya Rey pun pergi setelah Rey pergi mereka kembali ke kamar masing-masing "makasih ya kak Vanya udah nemenin aku dan nunggu aku dan maaf tadi sempat marahin kakak" ucap via pada Vanya "gak papa kakak ngerti kok udah buruan tidur besok udah sekolah" perintah Vanya lembur "siap kakak cantik tapi besok kakak ikut aku sekolah ya?" jawab via "iya deh iya" tutur vanya.
******
"hoam" Vanya, Rey, Vina, Vano menguap bersama
Rey "Thor kapan selesainya dah ngantuk nih"
Author "iya iya ini juga udah kok udah sana tidur hus hus"*menendang Rey dan Vano* "kalian berdua juga buruan tidur atau mau di tendang juga?"
Vanya&Vina "kabur ada setan!!!!"
Author "enak aja setan😡😡😡"
segini dulu ya lanjut nanti kalo ada waktu dadah🤗🤗~Author