marvin yang galau karna tidak bisa ikut acara wisuda miliknya karna dia harus menjaga ibunya yg sedang sakit, kakanya slalu tidak ada di rumah karna sibuk berkerja.
suara dering dari ponsel marvin berbunyi, ia menjawabnya 'vin gua sama temen lain otw ke rumah lu, kita nginep di rumah lu' ucap kevin dalam telfon tersebut 'loh kok tiba tiba banget kalian ngabarin nya' jawabannya
'udah kita bakal hibur lu di rumah, udah bye dulu' ucap kevin setelahnya ia menutup telfon tersebut.
mobil kevin sudah terparkir di halaman marvin, ia mengetuk pintu, perasaan yg gembira menyelimuti lubuk hati marvin kini ia tak kesepian ada ketiga temannya yg menemani dia bahkan nginep untuknya.
"you good marvin" ucap maya sambil menepuk pundak marvin
"good, gua seneng banget kalian kesini, ga kesepian lagi gua" jawab marvin, senyum marvin tak pudar melihat temannya
"masa kita ga di persilahkan masuk?" celoteh kevin
sambil tertawa kecil marvin mempersilahkan mereka masuk
"kalian pengen makan atau minum? tanya marvin
"em ga usah repot repot vin, mie instan aja" ucap beca
"Yeeeh itu mah lu nya pengen" saut kevin
"udah, gua masakin mie instan terenak di dunia" jawab marvin dengan gurau an
"kalian duduk aja, sambil nonton TV nanti jadi kasih tau" saut marvin
"VIIIN" teriak beca
"iya caa punya lu gua buat paling spesial" saut marvin
beca menoleh ke arah marvin "hehe tau aja lu vin, makasih yak" ucapnya dengan senyum
mereka menikmati menonton TV dan tak lama marvin kembali dengan nampan isi mie instan di atasnya "wiih tampak sedap laa" celoteh kevin
"iya iya vin, jangan nyeloteh mulu" saut maya
mereka menikmati mie instan dan menonton acara TV, rasa kebosanan mulai membuat beca menyeletuk untuk bermain game
"game apa? tapi yg mudah aja" ucap kevin
"yaudah main game truth or dare yuk, gampang itu" jawabnya
mereka setuju untuk memainkan permainan clasic tersebut.
suara tawa memenuhi ruang tersebut, mereka benar benar enjoy menikmati waktu mereka bersama sampai sampai mereka tak sadar jika sudah larut malam, "udah ah cape, ngantuk gua" celetuk kevin
"iya nih ngantuk jam berapa sih?..maya membuka ponselnya dan menunjukkan jika sudah pukul 01.20 pagi.. buset jam satu pagi!"
"yaudah tidur yok" ucap marvin
mereka tertidur pulas sampai siang hari.
mencari ponselnya dengan tubuh yg masih setengah sadar, melihat jam dan menunjukkan pukul 10:45 siang "huh badal gue sakit banget" eluh marvin, dengan mata yg masih belum tersadar ia teringat belum membuat sarapan buat ibunya, berjalan sedikit sempoyongan menuju dapur ia menggoreng telur dan menyeduh susu, bau yang cukup harum membangun kan maya dari tidurnya "pagi pagi udah masak aja vin" ucap maya yang masih belum tersadar penuh "pagi gimana jam sebelas kurang lima menit" sautnya, maya meraih ponselnya dan melihat jam yg sudah menujukan pukul 10:47 siang hari "ya tuhan kepala gua pusing banget" bangunnya kevin dengan banyak coretan di mukanya, maya melihat nya "sana cuci muka lihat wajah lu masih ada coretan perkara kemarin" ucapnya
"iya iya" jawabannya sambil menggaruk kepala nya.
marvin menyajikan telur dan susunya di atas nampan dan membawanya ke kamar ibunya,, membuka pintu dengan perlahan.
"AAAAAAAAAAAAAAAA" jerit dari marvin membuat ketiga temannya sadar dari tidurnya
maya bergegas berdiri dan menghampiri marvin, iya juga sama terkejutnya tak percaya apa yg ia lihat, susu dan telur yg jatuh di lantai, kevin dan beca ikut melihat apa yg terjadi dan kaget dengan kejadian ini, maya segera menelepon police untuk segera datang di rumah marvin.
badannya begitu lemas sampai sampai ia terjatuh, marvin tak percaya jika ibunya di bunuh bahkan kepalanya tidak ada.