Avangard online adalah VRMMORPG yang populer di kalangan gamer dunia. Itu tidak mengejutkan karena game ini merupakan game MMO pertama yang mengadopsi teknologi Virtual Reality(VR), tentu saja ini sangat revolusioner. VR Sendiri merupakan teknologi baru yang akan membuat pengguna seolah olah berada dalam dunia-nya yang luas dan beragam. Selain itu game ini memiliki fitur dan mode game yang beraneka ragam, seperti PVP, RAID, GUILD WARS, DUNGEON EXPLORATION, dsb. Hal ini tentu akan membuat playernya tidak cepat bosan saat memainkan game ini. Mereka juga menerapkan sistem rank, leaderboard, dan turnamen agar bisa memotivasi playernya untuk terus bermain. Salah satu orang yang sangat menyukai game ini adalah Rendy Fernando. Di game nya sendiri ia menggunakan Nickname yang bernama Ren.
Dan hari ini adalah hari yang sangat penting bagi Ren, karena saat ini ia akan melawan top 1 PVP di final turnamen Annual Avangard Online Tournament. Ren cukup gugup namun disisi lain ia sangat menantikan pertandingan ini. Ia tidak menyangka kalau dia akan masuk ke pertandingan final. Hal ini mungkin berkat Class Ren yang sangat Over power. Class ini bernama Dragonic King, evolusi maksimal dari class Dragon Knight. Class ini memiliki ketahanan yang kuat, serangan yang mematikan, serta mempunyai beberapa skill yang cukup merepotkan.
"Hei Ren jangan terlalu dipikirkan, bisa sejauh ini adalah sebuah prestasi! Apalagi bagi guild kecil seperti kita ini."
Seorang player Dengan Avatar Ksatria berarmor putih menepuk pundaknya lalu menyemangatinya. Player Tersebut terlihat sangat gagah dengan Pedang Dan perisai besar di kedua tangannya. Dia adalah Albert, Ketua guild Metamorphosis, guild yang menampung Ren saat ini. Albert mengambil class Holy Knight dengan rolenya sebagai tank. Dalam Guild nya hanya Albert yang menggunakan nama aslinya.
Guild yang Ren masuki tergolong kecil karena hanya ada 6 orang anggota didalamnya, walaupun begitu mereka sangat kompak dan melengkapi satu sama lain, oleh karena itu mereka sering berhasil saat melakukan berbagai event seperti Raid, guild wars, maupun exploration dungeon.
"Itu benar, Tidak usah berekspektasi terlalu tinggi, persentase kemenangan mu hanya 20%. Class yang kau miliki 'Dragonic knight' memang sangat kuat. Daya serangnya cukup tinggi. Pertahanan nya juga cukup tangguh, apalagi kau sudah berevolusi menjadi Dragonic King yang membuatmu bisa menggunakan sihir api dan es. Tapi lawan mu adalah Michie. Orang yang paling ahli dalam menggunakan Archangel Dominator. Archangel Dominator memiliki Daya Serang yang sangat tinggi, lebih tinggi dari class manapun di Avangard. Apalagi dia bisa merapal buff untuk dirinya sendiri. Jadi tidak perlu menggunakan potion Ataupun scroll."
Ucap salah seorang Teman Ren yang mengenakan Avatar Manusia setengah iblis dan berpakaian mewah seperti bangsawan. Ia bernama demios. Anggota yang berperan sebagai mage dengan Class Dark Magician Lord.
"Ka-lau begitu.. bukannya Ren bisa memperpendek jarak serangnya, dengan begitu dia dapat memaksa lawan bertipe mage seperti Michie untuk bertarung secara dekat. Apalagi Ren adalah tipe fighter yang bertarung dengan jarak dekat. Aku rasa Ren akan sangat bisa untuk menang!"
Dengan nada yang agak gugup teman Ren yang lain mengutarakan pendapatnya, mencoba menyemangati Ren. Ia menggunakan Avatar Ksatria berarmor hitam gelap serta menggunakan dua pedang besar di tangannya. Disamping penampilannya yang gagah dan kekar. Player yang bernama Freiya ini memiliki suara lemah lembut seperti seorang wanita karena memang ia adalah seorang wanita. Alasan ia memilih Avatar itu adalah karena ia suka dengan Karakter yang gagah dan kuat, selain itu class yang ia pilih Warlord Paladin merupakan class yang ramah pemula karena mudah untuk dikuasai.
"Itu memang benar, namun apakah Ren bisa menyentuhnya? Selain Punya daya serang yang tinggi, Archangel Dominator memiliki Gerakan yang gesit. Dia seperti campuran antara assassin dengan mage, sangat sulit untuk menangkapnya. Apalagi lawan nya adalah Michie yang merupakan top 1 pvp dan juga juara berturut-turut turnamen ini."
Demios tampaknya masih kukuh dengan pendapatnya. Sementara itu Freiya hanya menundukkan kepala sembari berkata
"Ta-pi aku masih percaya kalau Ren akan memenangkan pertandingan ini…"
"Ya itu benar! Aku juga percaya kalau Ren akan memenangkan pertandingan ini! Lagian kau ini kenapa sih Demios!? Bukannya menyemangati Ren malah memberikan dia perkataan pesimistic. Apa jangan jangan kau iri dengan pencapaian Ren saat ini!?"
Seorang player berambut kuning yang tampaknya merupakan seorang elf terlihat sangat kesal melihat sikap Demios. Dia adalah Thunder Eye, anggota guild yang memiliki class Gunner Ranger. Thunder Eye menggunakan senapan sihir sebagai senjata. Senjatanya juga bisa diubah dan dimodifikasi menjadi berbagai macam mode, ada mode gatling, Canon, rifle, dan bila mendesak bisa digunakan sebagai senjata jarak dekat.
Hubungan antara Demios dan Thunder Eye memang kurang begitu akur. Thunder Eye pernah berkata kepada Ren bahwa Ia kurang suka dengan Demios yang terkesan sok pintar. Sama halnya dengan Thunder Eye, Demios juga pernah berkata kepada Ren kalau ia tak suka sifat Thunder Eye yang terlalu liar dan tak tahu sopan santun, hal ini membuatnya malu saat bersama dengannya.
Mendengar ucapan Thunder Eye, Demios menjadi marah.
"Apa ? Iri katamu? Jangan bicara seenaknya! Sebagai teman dari Ren aku juga senang ketika dia bisa masuk babak final. Aku hanya tidak ingin dia sedih karena berekspektasi terlalu tinggi."
"Dasar Sok pintar, presentase yang kau bikin paling cuma angan angan semata!"
"Apa katamu? Orang bodoh seperti mu mana paham soal hal begituan!".
Mereka terus beradu argumen. Hingga akhirnya Albert muak dan mencoba melerai mereka.
"Hei kalian sudah cukup!"
"Sudah-sudah… pertandingannya mau dimulai tuh. Menang dan kalah itu urusan nanti, untuk sekarang mari kita lihat pertandingan Ren nanti jadinya akan seperti apa. Oh ya Ren, kalau kamu menang nanti ada bonus untuk mu Lo."
Ucap seorang player beravatar peri imut sembari menatap Ren dengan wajah yang genit. Namun semua orang terdiam dan menatap dingin ke arahnya.
"Tunggu kenapa kalian pasang ekspresi begitu..?"
"Ah sial ternyata aku lupa mengaktifkan voice changer ku!"
Peri itu tampak begitu panik, ia kemudian mencoba mengaktifkan voice changer nya. Suaranya pun berubah, yang awalnya berat seperti pria kini berubah menjadi imut kembali.
"Ahem…. Semangat ya Ren! Aku yakin kamu pasti bisa menang! Nanti kalau menang akan kuberi hadiah spesial kecupan dari Piki si peri imut hehe…"
"Jijik tahu dasar Homo" ucap Ren dengan ekspresi wajah jijik
"Eh…? Kok kamu gitu sih padahal dapet kecupan gratis dari peri seimut ini, beneran yakin ga mau nih?"
Piki tampak sedih, yah walaupun itu cuma akting dari nya.
"Dasar Hode, Tanpa voice changer pun kita sudah tahu kalau kau itu laki laki"
Demios tampak mempertahankan kesan dinginnya. Namun tiba-tiba ia teringat suatu hal yang lucu.
"Ah iya ada satu orang yang kena jebakan mu Piki"
Demios mencoba menahan tawanya dan menengok ke arah Thunder Eye.
"Ah sialan jangan ingatkan aku kenangan buruk itu Demios"
Thunder Eye tampak begitu malu, ia kemudian menyembunyikan wajah. Semua orang yang melihat itu hanya bisa tertawa.
Player Beravatar peri itu bernama Piki. Dia merupakan satu satunya healer dan buffer di Guild Metamorphosis. Walaupun Peri identik dengan makhluk yang kecil, Peri di Avangard juga bisa berubah ukurannya seperti ukuran manusia pada umumnya.
"Uh.. Tuan Ren, acaranya akan segera dimulai." Tampak seorang berpakaian rapi datang ke tenda. Orang itu tampaknya merupakan panitia dari turnamen kali ini.
"Ah baiklah aku akan segera bersiap."
Ren kemudian menyiapkan item item nya. Ia mengecheck pedang dan perisai nya. Tak lupa juga ia melihat isi dari inventorynya.
"Ok kelihatannya sudah semua, kalau begitu teman teman, doakan aku ya!"
"Semoga menang Ren!"