Sebuah perang besar kerajaan Helden melawan raja iblis yang kuat dengan penuh perjuangan dan keberanian luar biasa, prajurit kerajaan bertarung mati-matian demi sebuah kemenangan yang mustahil, namun sang Raja yaitu Dozen berjalan pelan dengan aura kuat membuat Raja Iblis tertarik untuk melawannya, pertarungan yang lebih besar sudah dimulai!
Raja Dozen melakukan serangan kuat dengan tongkat nya membuat badan Raja Iblis tersisa setengah namun dengan cepat Raja Iblis meregenerasi tubuhnya hingga utuh kembali, sang Raja Iblis mengeluarkan aura pekat membuat makhluk lemah sekitarnya langsung hangus tak tersisa entah sekutu maupun musuh, Raja Dozen menyerang bertubi-tubi kearah raja iblis namun itu sia-sia karena sang iblis dapat regenerasi dengan cepat, tiba-tiba Raja Iblis menyerap iblis lain dan terbentuk sebuah sabit di tangannya lalu dia menghempaskan sabit itu kearah Raja Dozen, Raja berhasil menghindar namun sebelah tangannya telah hancur tak terisisa, tanpa sadar ternyata kerajaan di belakangnya telah hancur dan terisisa seperempat nya saja
Akibat itu Raja Dozen marah dan bergerak sangat cepat kearah Raja iblis namun sesuatu tidak terduga, Raja Dozen telah tertusuk saat dia mendekat dan tidak sempat menyerang dan akhirnya Raja Dozen meninggal di tangan Raja Iblis, di detik-detik kematian Raja Dozen sang Raja Iblis berkata "kemarahan hanya akan membuat seseorang terjebak dalam kebodohan", Raja Iblis melepaskan sang raja dan memerintahkan pasukan iblis nya mundur karena peperangan telah usai dan dimenangkan oleh mereka semua iblis pergi meninggalkan kekacauan dan kehancuran di kerajaan Helden
Tak diduga di tengah reruntuhan kerajaan masih ada yang selamat dan dia adalah Pangeran Heino putra dari Raja Dozen, dia melihat kehancuran di depan matanya, kemarahan dan kesedihan bercampur aduk akibat dia tidak dapat membantu Kerajaan nya sendiri akibat dirinya yang lemah, namun dia mengingat sebuah kristal yang di simpan dibawah kerjaan dan kristal itu memiliki sebuah energi sihir melimpah, Heino berencana mengambil sihir di kristal itu dan membalas dendam pada Raja Iblis
Heino langsung berjalan di tengah reruntuhan menuju ruang bawah tanah kerajaan, sesampainya di tempat yang Heino tuju dia melihat kristal indah dan menawan membuat kesedihan di dalam Heino hilang, tetap pada rencana Heino mengaktifkan sihir penyerapan namun yang dia tidak ketahui bahwa menyerap sihir itu tidaklah mudah karena saat melakukan penyerapan membuat Heino merasakan rasa sakit luar biasa, dengan penuh perjuangan Heino masih menyerap sihir yang ada di kristal itu hingga akhirnya sihir dalam kristal itu sudah habis membuat kristal indah tadi berubah menjadi seperti kaca, akibat rasa sakit yang diterima Heino terlalu kuat baginya yang masih bocah pada akhirnya dia pingsan dengan rasa sakit
Setelah lama Heino pingsan akhirnya dia sadar dan rasa sakit sebelum pingsan telah hilang, karena telah bangun dari pingsan Heino berjalan untuk segera pergi dari tempat kristal dan memulai perjalanan untuk menjadi kuat dan membalas dendam
Saat tiba di atas Heino memulai perjalanan dengan memasuki hutan yanga ada di dekat Kerajaan Helden yaitu Forest of confusion, hutan yang indah namun tidak sedikit orang tersesat akibat hutan ini, Heino berjalan sambil memandangi pepohonan yang indah membuatnya tidak fokus pada jalan namun walaupun Heino sadar di tidak lagi di jalan yang benar dia masih terus saja jalan sambil memandangi keindahan alam, jalan dan jalan ia lakukan terus menerus hingga malam telah tiba, karena telah malam dan tidak dapat melihat sekitar Heino memilih berbaring di tempat yang cukup terbuka dan sesuatu yang membuat dia terkejut yaitu indahnya langit malam dengan hiasan bintang dan bulan yang cerah, keindahan dunia luar yang tidak pernah ia sadari selama hidupnya membuat nya tercengang dan terus menatap langit dan hingga akhirnya dia tertidur
Dipagi hari Heino bangun dan bersandar di pohon yang ada di dekat nya, dan lagi-lagi Heino dibuat tercengang dengan keindahan dunia luar yaitu matahari terbit yang diiringi kicauan burung, dia mengalami ini karena saat dia hidup sebagai anggota kerajaan dia sangat di manja dan berdiam di dalam kerajaan akibat dirinya yang lemah, namun Heino saat ini sudah bagaikan orang yang berbeda
Heino melanjutkan perjalanannya di pagi hari tanpa arah yang pasti hingga akhirnya dia lepas dari Forest of confusion, dan langsung melihat gunung yang tinggi dan indah, Heino memilih untuk mendakinya dan menentukan arah untuk dirinya, dia mendaki gunung yang tidak pernah ia ketahui bahkan nama gunung itu saja ia tidak mengetahuinya
Sesampainya Heino di bagian atas gunung dia melihat sebuah gubuk tua, karena penasaran Heino memasuki tempat itu dan dia bertemu seorang samurai yang sedang mengasah pedangnya, samurai itu berbalik arah dan menatap Heino, mata tajam seperti elang membuat Heino terkena intimidasi dan membuat nya tak berani untuk bersuara, samurai itu bertanya "siapa kau dan kenapa kau kemari!?", Heino memberanikan diri untuk menjawab "saya adalah Heino, pangeran kerajaan Helden namun telah hancur akibat iblis dan akulah satu-satunya yang selamat, saya berencana mencari seseorang untuk mengajari saya bertarung", lalu samurai itu bertanya kembali "untuk apa kau ingin belajar bertarung?", lalu Heino menjawab pertanyaan itu dengan "untuk balas dendam pada para iblis!, bisakah anda mengajari saya", dengan spontan samurai itu berkata "aku menolak!, balas dendam hanyalah tujuan yang tidak berarti dan kau akan menyesalinya", Heino terkejut dengan jawaban sang samurai dan bertanya siapa dirinya itu dan samurai memperkenalkan dirinya "aku adalah Yujin, aku dikenal sebagai Samurai Gunung",
Mereka mengobrol hingga sore hari dan perbincangan mereka diakhiri dengan pertanyaan dari Heino yaitu "maukah kau membuat kelompok denganku?", sang samurai menjawab "tidak terimakasih, aku ingin menghabiskan masa tua ku di gunung ini dan mati, jika kau menginginkan seorang sepertiku di kelompokmu cariralah muridku yang ada di Sword Village sebelah barat gunung ini, kemampuan bertarungnya hampir sama dengan ku", Heino berterimakasih pada samurai itu dan memulai perjalanannya untuk menuju Sword Village sebelum matahari terbenam
Dalam perjalanannya dia bertemu dengan pedagang keliling yang menjual barang-barang aneh dengan harga yang tidak masuk akal, dari sekian banyaknya barang aneh dia terpana dengan satu barang yaitu cangkir emas dengan ukiran ombak, saat bertanya berapa harga barang itu si pedagang menjawab "harganya 2 koin emas", Heino mengurungkan niat untuk membeli dikarenakan dia sekarang tidak memiliki uang, dia melanjutkan perjalanannya menuju bagian barat gunung, Heino terus berjalan dan hingga akhirnya saat matahari hampir terbenam dia telah sampai di depan gerbang desa yang di maksud oleh samurai gunung yaitu Sword Village