Chereads / Ragnarok God's Apocalypse / Chapter 4 - Bab 3 - Pertarungan yang tak terhindarkan

Chapter 4 - Bab 3 - Pertarungan yang tak terhindarkan

Pertarungan pun di mulai dengan intrupsi dari Hermes.

"Pertarungan Ragnarok ronde pertama di Mulai..." (Dengan suara keras).

Para penonton tegang, hening tanpa suara, bahkan bisa mendengar detak jantung mereka sendiri.

Mereka berdua berjalan memutari arena dengan perlahan sambil berbicara. 

"Bukan kah ini waktu yang tepat, Michael!? (Lucifer).

"Aku juga tidak tahu, tapi aku akan mengakhiri semua ini!" (jawab dengan serius).

Lalu, berdiam menghadap satu sama lain, dan.

Pedang berapi milik Lucifer keluar dari tanah lalu menariknya keluar, pedang itu memancarkan hawa jahat dan bau yang aneh, pedang yang mengerikan.

Michael yang melihatnya pun, juga mengeluarkan pedang ilahi nya, dia mengambilnya dari atas dan menarik pedang itu dari udara dengan cahaya terang dan bau yang harum yang terpancar dari pedangnya.

Pedang yang dulu di pakai buat mengusir para pemberontak di surga, pedang yang sangat indah. 

Melihat itu Lucifer merasa seperti kembali ke masa lalu, dengan kenangan pahit yang di alaminya dulu.

Mengingat kenangan itu, dia langsung menyerang Michael dengan kecepatan tinggi.

Mengayunkan pedang ke jangkauannya, Michael menangkis serangan itu dan menyebabkan ledakan cahaya di sekitar mereka akibat benturan.

"Sebaiknya kau jangan menahan diri" (Lucifer tertawa mengejek). 

Michael dengan tampang serius menarik pedangnya 

"Krek…" (Bunyi lengkingan pedang yang bergesek).

Michael menyerang secara bertubi-tubi ke arah Lucifer, yang membuatnya kesulitan menahan serangan serbuan tersebut.

"Perbedaan kekuatan yang sangat jauh" (Hermes/komentator).

Lucifer tetap menahan dan berusaha menghindar, mencari celah untuk menyerang, dia kesulitan karna serangan beruntun Michael sangat kuat. 

Lucifer yang tidak sanggup lagi menahannya lebih lama, dia terbang melompat ke belakang dan menarik tombak dari tanah menggunakan tangan kirinya dan melemparkannya ke Michael.

Itu membuat zirah bagian dalam retak, sobek dan berdarah membuat celah ke Lucifer untuk menyerangnya, keadaan pun menjanjikan kesulitan bagi Michael sekarang.

Lucifer menyerang dengan pukulan telak, serangannya berhasil di tangkis, yang membuat Michael berusaha bertahan dengan pedang dan satu lututnya menopang ke tanah.

"kau selalu saja berlagak sok suci di depan para Celestial lainnya, kau hanya mengejar kepopuleran itu kan, ambillah... Tapi setelah kematianmu ini" (Lucifer).

Michael yang mendengarnya hanya berusaha menahan pedang tersebut, sambil gemetar dengan keringat yang mengucur di wajahnya.

"itu tidak benar, aku hanya melakukan perintah, dan sudah tugasku menjaga surga dari keburukan" (jawab Michael dengan nada bangga).

Lucifer pun terhempas dan Michael mengambil tombak spiral dari udara dan terbang ke arahnya, bermaksud menusuknya dengan itu. 

Lucifer berhasil menepisnya tetapi pipinya berdarah tergores, dan.

"Bummm..." (tombak itu menyentuh tanah).

Debu yang menutupi seluruh arena karena serangan kejutan.

Lucifer yang melihat celah meninju perut Michael menggunakan tangan kirinya dan dia terhempas cukup jauh keluar dari kobaran kabut debu dengan menancapkan pedangnya ke tanah agar tidak terjatuh.

Para penonton pun meriah dengan dukungan dari dewa dan manusia.

"Wow... Sungguh pertarungan yang sengit, apakah dia baik-baik saja setelah menerima serangan itu!?" (Hermes, dengan suara keras yang terdengar ke seluruh arena).

Setelah kabut debu itu menghilang semua penonton kaget karna melihat Lucifer yang terluka cukup serius dan berdarah akibat serangan itu.

Menghilangkan darah yang menetes dari pipinya, membuat para manusia bahagia dan bangga tapi tidak dengan para dewa. 

Dengan santai Lucifer mengolesi kaktus secara perlahan dengan darahnya sambil berkata. 

"Pedang yang di tempa oleh kami '7 dosa mematikan' untuk membunuh para petinggi Surgawi yang berada di surga, menempanya di neraka di atas batu selama 400 tahun, dan sekarang aku akan menggunakan pedang itu dan membunuhmu".

"Sepertinya anak itu akan menggunakan pedang '...'" (Beelzebub).

"Hahaha... itu berarti dia akan memenangkan pertarungan ini" (Mammon).

"Hufttt~...Sangat membosankan duduk berlama-lama di sini" (Belphegor).

"...." (Leviatan).

Setelah ujung jarinya sampai ke ujung pedang yang telah di olesi darahnya.

Pedang itu berubah menjadi api hitam pekat, membuat seluruh arena mengeluarkan aura misterius dan menuju ke pedang itu, menyedot semua energi jahat, sangat pekat. 

Banyak manusia yang sulit bernapas, banyak dari mereka yang pingsan karena tidak kuat melihat dan merasakan tekanan itu. 

Lucifer mengangkat pedangnya ke langit dan menyedot semua kejahatan yang ada di arena dan bahkan yang ada di bumi.

Para Celestial baru pertama kali melihat itu mereka semua terkejut kecuali Azriel, dia sangat santai bahkan mengutarakan.

"kalau aku yang bertarung di sana, aku tidak akan membiarkan orang itu melakukan lebih banyak kejahatan dan menunjukkan ke pedangnya".

"Hohoho...mengutip dia menulis wasiat untuk rekan-rekannya" (Asmodeus tertawa).

"Pedang yang sangat mengerikan!" (Hermes/komentator).

Hermes yang melihatnya sangat kagum bahkan para dewa-dewi yang melihatnya pun ikut kagum dan berkata 

"dari mana asal semua roh jahat itu" (tanya dengan serius).

Aura dan roh jahat itu berasal dari seluruh kejahatan yang telah dilakukan oleh manusia selama 8000 tahun ini, Lucifer menarik semua kejahatan itu dan memperkuat pedangnya dengan menyerap semua kejahatan yang ada di muka bumi, sungguh menakutkan.

Semakin banyak roh jahat yang di serapnya wajahnya pun ikut berubah, dan tanduknya tumbuh di kepalanya dengan wajah yang sangat menyeramkan. 

"Saya tidak bisa membayangkan betapa banyak kejahatan yang diserapnya" (Hermes/komentator).

Seluruh para dewa sangat menikmati pemandangan itu, dan Buddha khawatir kepada Michael.

Setelah semua kejahatan yang di serap pedang itu selesai, pedangnya jatuh ke tanah yang membuat setengah arena retak hancur.

"Dari mana asal pedang itu?, itu sangat buruk!, apa kau berencana untuk menghancurkan seluruh tempat ini!?" (Tanya Michael dengan penuh khawatir).

Lucifer yang mengeluarkan asap dari mulutnya dan menatap tajam ke arahnya, dia tidak menghiraukan ucapannya.

Tiba-tiba dengan sangat cepat dia bergerak, menyerangnya ke titik buta.

"Matilah..." (Lucifer dengan serius)

Michael menyadari dan berniat memegang pedang miliknya karena tidak sempat menghindar.

Pedang iblis itu terbentur dengan sangat keras, membuat pedang Michael patah dan pijakannya tempat dia berdiri hancur.

Seluruh arena hancur karna serangan itu, akibat bahunya Michael berdarah, tangannya terluka dan mulutnya juga ikut berdarah akibat dampak serangan.

Dia terhempas ke pinggir arena dan terbaring di tembok yang telah hancur, desah. 

Pedang itu menghentikan kemampuan pemulihannya, Michael tidak dapat menyembuhkan dirinya sendiri.

"Sepertinya hasil pertarungan ini sudah jelas, kuharap kalian juga bisa menilai nya" (Hermes, dengan suara keras).

Terlihat rasa senang di muka para dewa, sedangkan manusia hanya bisa berdoa agar Michael bisa bangkit dan mengalahkannya.

Lucifer yang bungkuk dengan wajah yang menyeramkan terbang perlahan ke arahnya, dengan pedang terseret ke tanah.

Menginjak perut Michael dan akan menusuknya, dia berkata dengan nada berbeda dari sebelumnya 

"Aku sudah bilang, kau itu hanya mulut besar, sama seperti Celestial lainnya, aku akan mengakhiri semuanya sekarang".

"Tunggu dulu!" (Suara terbata-bata).

Mengangkat pedang itu dan menusuknya, Michael memegang dengan kedua tangannya, memegangnya keahlian tenaga, tangannya terasa seperti akan terhisap oleh pedang iblis itu.

 "Selamat tinggal..." 

Ketika pedang tersebut menyentuh zirah, itu menembusnya dengan mudah, dada Michael pun mengeluarkan darah.

Para manusia semua menangis begitu juga Rafael, dia sangat khawatir kepadanya yang sudah di anggap sebagai kakaknya sendiri.

"Ayo bunuh Celestial itu".

"Cepat selesaikan dan lanjutkan ke ronde berikutnya".

"Dari awal Surga itu hanya bisa berbicara".

Dukungan para dewa yang bersuara untuk mempercepat pertandingannya dan membunuh Celestial itu.

"Bertahan lah!!!" (Gabriel, dengan suara keras).

Michael berusaha mati-matian menahannya.

"Liat raut wajah sedih mu itu, yang dulu tersenyum ketika aku jatuh dari surga, sekarang rasakan lah kepedihan yang sama" (Lucifer).

Michael yang setengah sadar dengan tangan terhisap ke pedang iblis, teringat kata Buddha ketika di taman Eden.

"Berhati-hati lah, orang itu sangat licik dan kuat, akan ada kejutan yang akan di buatnya di arena nanti, jika kau berada di posisi tersulit dan tidak ada pilihan lain, gunakanlah semua kemampuan mu itu".

"Aku tau kau pasti menyimpan sesuatu di dalam dirimu yang tidak diketahui oleh Surgawi lainnya".

"Aku harap kau mendengar nasehat ini dariku".

Michael yang mendengarkan pun terkesan karena Buddha mengetahui rahasianya yang tidak pernah dia ceritakan kepada siapa pun, dia mengangguk dan berkata.

"Baik lah aku akan mengingat nasehat itu".

Semua manusia menangis melihatnya, dan juga beberapa Celestial sedih karena ikut kesulitan Michael yang di alami.

Saat pedang iblis itu akan menyentuh jantungnya tiba-tiba mata Michael pun terbuka dengan cahaya yang keluar dari matanya, membuat mata Lucifer silau begitu juga penonton, dan. 

"Bummm..." (Terjadi ledakan dan cahaya menutupi arena). 

Lucifer terlempar dari tempat dia berdiri, dengan rasa khawatir, dia melihat ke arah Michael, sesosok kekuatan murni Surgawi yang menyelamatkannya.

Kekuatan yang hanya dapat diperoleh ketika Celestial telah mencapai puncaknya, Lucifer sangat menginginkan kekuatan itu ketika dia di surga.

Dahulu dia memberontak hanya karena ingin mendapatkan kekuatan ilahi itu dan gagal.

Michael yang keluar dari tembok tempat dia berbaring sebelumnya, dengan armor yang mengkilap, sayap yang begitu indah dan sempurna seperti kaki laba-laba yang terbuat dari cahaya murni, dan halo sebuah lingkaran cakram bercahaya di belakang kepalanya berwarna kuning keemasan. 

Dia sangat sempurna jauh dari sebelumnya, para dewa dan manusia kagum melihatnya, para Surgawi pun terkejut, dan Buddha hanya tersenyum dari jauh melihatnya. 

Michael terbang ke tengah arena dan memperhatikan setiap para penonton dari dewa maupun manusia lalu dia menjentikkan jarinya. 

"Tak..." (Suara jentikan).

"Tingg..." (Suara bunyi melengking keras menggema akibat jentikan dan cahaya keluar dari tikungan yang menyebar seperti gelombang ke seluruh arena).

Membuat semua penonton yang mendengarkan suara itu jentikan itu, terhenti sejenak, tertunduk dan telinga mereka sakit. Lalu membuat pikiran mereka bersih dari kejahatan

Para dewa yang menyaksikan kekuatan itu sangat mengagumkan, bahkan mereka mengira kalau Surgawi itu sudah setingkat dewa pencipta.

Suara lengkingan tersebut hanya sebentar, tapi membuat sayap Lucifer tidak bisa di gerakan dan roh di pedang itu seperti ingin keluar darinya. 

Para '7 Dosa Mematikan' sangat khawatir karena baru kali ini mereka melihat lagi, Surgawi mencapai puncak kekuatan ilahi.