Chereads / Mimpi Remaja : White Princess / Chapter 9 - Chapter 9.

Chapter 9 - Chapter 9.

Menuju Festival iblis... Waktu tersisa = 3 bulan 2 hari 7 jam.

Pukulan Ruby membuat Arga mimisan atau pendarahan di hidungnya, Noval ssketika menghadang Ruby dan Arga agar tidak ada pertikaian diantara keduanya.

Noval berkata bahwa sebaiknya Ruby lebih bersabar lagi pada Arga, noval menatap Ruby beberapa saat dan kemudian dirinya menemukan sebuah ide.

"Gimana kalau elu yang ngewakilin SMA 17 di festival iblis? Lu tinggal cari 1 anggota lagi, kan?" Tanya Noval.

Ruby tersenyum dan berkata...

"1 anggota lagi? Lu pikir kita berempat masih kurang?" Jawab Ruby.

Noval tertawa dan menyetujui kesepakatan nya dengan Ruby, dan perwakilan SMA 17 di Festival iblis telah ditentukan.

Setelah beberapa jam... Hanya tersisa para The Trinity yang berada di rooftop, mereka membahas tentang kesepakatan sepihak yang dilakukan Noval.

Noval menjawab jika hal tersebut adalah bentuk ancaman bagi sekolah lain, bahwa SMA 17 memiliki siswa baru yang berpotensi menghancurkan mereka tanpa harus melibatkan the Trinity.

Dan jika Ruby dkk kalah, maka itu adalah hal yang wajar mengingat pengalaman bertarung mereka berempat yang masih baru.

Kondisi di dalam gedung sekolah SMA 17 masih ramai, kedua fraksi antara Omega dan Alpha masih tetap berseteru hingga tak ada satupun yang mampu menghentikan mereka.

Silvi bertanya pada Virgo dan Ruby tentang Fraksi mana yang akan mereka ikuti di SMA 17, keduanya menjawab bahwa mereka berdua tidak tertarik untuk ikut campur dalam hal yang sudah larut dalam.

Ruby menambah jawabannya dengan berkata....

"Jika sudah muncul siapa yang terkuat diantara mereka, maka aku akan melawannya untuk menjadi yang terkuat." Ucap Ruby.

Sementara itu di markas organisasi aka...

"Jadi bagaimana dengan gadis kecilku, Rio?" Tanya David.

"Dia sekolah di SMA 17, dan beberapa hari yang lalu dia ikut war melawan SMA 5." Jawab Rio.

David menghela nafasnya dan berkata...

"Kenapa dia tidak bisa menjadi gadis seperti pada umumnya? Aku mulai bingung untuk mengatasi nya." Ucap David.

"Jika membahas tentang didikan, aku dan Dian sudah mendidiknya dengan baik. Tapi seperti nya itu sudah mendarah daging, dan itu semua juga salahmu... Pak David." Jawab Rio.

Akio tiba dan rapat untuk acara Festival iblis pun dimulai.

Beberapa hari kemudian...

Kabar tentang penyerangan terhadap beberapa SMA pun mulai menyebar hingga ke SMA 17, para siswa kelas 2 sedikit khawatir tentang kelompok yang menyerang para anak sekolah.

Para the Trinity membahas hal tersebut dan berniat untuk memperketat pintu masuk SMA 17.

"Kelompok apa yang berani gangguin anak SMA, sih? Mereka gak ada kerjaan lain apa?" Keluh kesah Daniel.

"Kalo semisal kelompok itu dari SMA lain, jangan ragu buat hancurin mereka juga." Ucap Arga.

"Ya terus kalo mereka bukan anak SMA lain, kita diem aja gitu? Bales lah." Jawab Silvi.

Mereka berdua pun menatap sinis Silvi karena berada di Rooftop bersama dengan 2 anggota the Trinity, dan bahkan duduk santai di kursi milik Arga.

"Ngapain lu disini? Mbak lu gak nyariin apa?" Ucap Noval.

"Silva apa kak Ruby? Kalo kak Ruby Lagi temenin Alifia ke sekolahnya, trus Silva bakal telat dateng gara-gara dihukum mama." Jawab Silvi.

Silvi berdiri dan berkata...

"Lagian... Semua kursi disini kan nantinya bakal kami ambil, ngapain kalian sewot?" Ucap Silvi sembari tersenyum dan menunjuk kearah para the Trinity.

Noval tersenyum dan bertanya pada Silvi...

"Kursi disini cuma ada 3, emangnya siapa yang bakal ngisi salah satunya? Elu atau Silva?." Tanya Noval.

Silvi berbalik dan mengangkat tangannya, dan menjawab...

"Emangnya gua peduli? Gue atau Silva, tetep aja kami. Atau kak Ruby bakal habisin Virgo biar gue sama Silva bisa ngisi 2 kursi, semua itu kan gak ada yang tau." Jawab Silvi.

"Lagi pula, keberadaan kalian tuh gak bakal bawa perubahan buat SMA 17 nantinya. Makanya kami bakal ambil posisi kalian dan bawa nama SMA 17 ke puncak." Ucap Silvi.

Noval, Daniel dan Arga terdiam setelah mendengar ucapan Silvi. Kemudian Silvi pun meninggalkan mereka di rooftop setelah mengatakan hal tersebut, raut wajah para the trinity seolah tertampar dengan kenyataan.

"Cewek kemarin sore kayak dia pun juga paham kalo kita cuma sok sibuk disini, gue mulai kecewa sama era kita sendiri yang mimpin SMA 17." Ucap Daniel.

"Kayaknya bukan mereka yang bakal ngelawan kita buat jadi yang terkuat, tapi kita yang bakal lawan mereka biar jadi lebih kuat." Ucap Noval.

"Omongan lu itu, bukan soal kekuatan kan? Kalo ngebahas itu, kayaknya kita masih bisa menang." Jawab Arga.

Beberapa hari telah berlalu, Ruby dan 3 rekannya menerima banyak tantangan dari fraksi Alpha dan Omega.

Bukan melalui surat tantangan, tapi kedua fraksi tersebut langsung mendatangi kelompok Ruby. Mau tidak mau mereka berempat harus memberikan perlawanan balik pada kedua fraksi yang mengganggu kelompok Ruby, dan meski tidak sekuat siswa kelas 3... Kedua fraksi tersebut memberikan perlawanan sengit dan membuat kewalahan kelompok Ruby.

Dan pada suatu hari.... Kelompok Ruby bentrok dengan fraksi Omega di lapangan sekolah.

"Gue bakal hancurin kalian!!" Ucap Beni, pemimpin fraksi Omega.

"Gak capek apa ngomong itu terus tiap ketemu? Yang denger aja capek loh." Jawab Virgo.

"Lu orang yang pernah gue hajar pas hari pertama sekolah, kan? Gak nyangka udah jadi pemimpin aja lu." Ucap Ruby.

Beni langsung berlari kearah Ruby, diikuti siswa lainnya.

Beni langsung mengarahkan tendangannya kearah Ruby, dan dengan mudahnya Ruby menghindari tendangan Ruby dengan menundukkan kepalanya.

Sikembar langsung berlari kearah siswa lain yang mengikuti Beni, Silva berlari dengan sangat kencang dan menabrak siapapun yang berada di hadapannya.

Silvi melompat dan memberikan tendangan keras pada mereka yang berada di fraksi omega, dan Virgo membereskan sisanya yang mencoba menyerangnya.

Ruby membalas serangan Beni dengan menendang dada Beni hingga Beni terhempas, namun Beni dapat menahan tendangan Ruby sehingga dirinya baik-baik saja.

Tanpa ekspresi, Ruby menatap Beni seolah dirinya merendahkan Beni. Melihat tatapan Ruby, Beni semakin emosi.

Beni kembali berlari kearah Ruby dan mencoba untuk memukulnya, namun Berkali-kali Ruby dapat menahannya dan bahkan memberikan pukulan balik pada Beni.

"Kenapa..... Kenapa orang kayak elu bisa kuat?" Tanya Beni dengan kesal.

"Ngapain bahas gituan? Udah yakin bakal kalah?" Tanya Ruby.

Ucapannya membuat Beni semakin emosi, dan kemudian dirinya memukul tepat di wajah Ruby. 

Dan kemudian... Ruby membalasnya dengan pukulan keras yang tepat mengarah di hidung Beni.

"Orang kuat itu.... Bebas!!" Ucap Ruby sembari memukul Beni.

Beni terjatuh tak sadarkan diri, sementara sikembar masih bertarung dengan anggota fraksi omega lainnya.