~Asosiasi
Staf asosiasi pergi untuk mengumpulkan Agen yang di perintahkan. Zul dan ketua kembali melanjutkan pembahasan yang mereka ingin bahas sebelum nya.
"Oh iya ketua, ada yang ingin aku bicarakan lagi.. ini mengenai organisasi 'INDIGO'. Menurut penyelidikan saya, mereka saat ini sedang mengincar Makhluk astral Laba-laba yang Tidak biasa itu"
"Organisasi itu ya... Bukan kah mereka adalah organisasi ilegal yang tidak di setujui pemerintah?".
"Benar pak... Itu karena mereka memburu makhluk astral kemudian mencoba untuk menangkap dan mencoba untuk mengendalikannya dengan paksa".
"Tapi.. bagaimana mereka melakukan nya? Bukan kah makhluk astral itu tidak dapat di kendalikan?".
"Mengenai hal tersebut, saya sendiri masih belum bisa memastikannya pak. Tapi saya tengah menyelidiki nya".
"Begitu ya...
Apa menurut mu ada orang yang dapat mengendalikan Makhluk astral?"
"Umm.... Saya sendiri tidak yakin pak.. Tapi sejauh ini saya sendiri belum pernah melihat orang yang bisa mengendalikan Makhluk Astral pak"
Berpikir keras ketua asosiasi mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Haha... Benar juga, jika memang ada seharusnya umat manusia akan lebih mudah kan menangani masalah makhluk astral ini... Ha ha ha...".
... ... ...
"Apa yang sedang anda pikirkan pak? Anda sedang mengalihkan pembicaraan kan?".
"Ketahuan semudah itu ya..
Untuk sekarang kurasa kita hanya perlu fokus menangani Retakan ganda terlebih dahulu. Untuk masalah organisasi 'INDIGO' akan kita bahas lagi nanti setelah masalah retakan ganda ini terselesaikan".
"Mengenai hal itu firasat saya Mereka akan datang juga ke lokasi Retakan ganda terjadi, apa perlu kita mempersiapkan untuk kemungkinan tersebut?".
"Aku akan pertimbangkan mengenai hal itu, untuk sementara kita lakukan seperti yang sudah direncanakan".
~ Ruang medis
Hari itu Blaze sudah di izinkan untuk pulang. Seorang Magic Caster peringkat B bernama Rifa yang berkerja di sana sebagai salah satu perawat mendatangi Blaze di ruangan nya.
Saat itu Blaze sedang menonton acara kesukaannya di kamar nya.
Rifa datang dan mematikan TV yang sedang di tonton blaze.
"Blaze kamu sudah boleh pulang."
"Yah padahal lagi seru.. "
"Kamu ini menonton saja kerjaan nya"
"Memang nya apa yang bisa di lakukan orang sakit seperti ini.. hmph..". Sambil memalingkan wajah nya dari Rifa.
"Kamu bisa nonton lagi nanti di rumah mu sendiri, kamu sudah boleh pulang"
"Benarkah? Apakah kamu yakin? Yakin tidak merindukan ku?... Hhe he"
"Dengar... Kamu sudah masuk ke rumah sakit sebanyak empat kali dalam satu bulan ini!"
"Hehe terimakasih"
"Itu bukan pujian bego!".
"Oh... Oke"
"Kamu harusnya lebih berhati hati.... Apa kamu tidak bosan masuk rumah sakit terus?"
"Gak dong, aku kan ingin bertemu dengan mu hehe"
"Dengar! Kamu bisa bertemu denganku tanpa harus terluka parah kan!"
"Iyaa sih tapikan jika seperti ini kamu jauh lebih perhatian padaku hehe..."
"Kamu datang kesini dengan penuh luka lagi akan ku suntik mati ya kamu! Kamu itu merepotkan ku jika datang kemari dengan banyak luka, tau!"
... ... ...
"Kukira hubungan kita istimewa...hiks"
"Jangan berbicara yang tidak tidak ya!".
Blaze menengok ke arah Anin dan Leo.
"Bagaimana dengan mereka? Apa mereka akan baik baik saja?".
"Mereka akan baik baik saja, mereka hanya membutuhkan waktu untuk memulihkan diri".
~Asosiasi
Ketua sudah mengumpulkan dua Grub berisi Agen peringkat B, C, yang terdiri dari Angga, Gito, Ren, Rama yang merupakan Grub yang sebelum nya mengatasi Retakan yang memunculkan makhluk astral Laba laba dan Grub yang mengevakuasi Grub Alex di lokasi Retakan Laba laba yang 'tidak biasa' yang berisi satu Fighter ( Putra peringkat B), dua Magic-Caster (Zein peringkat B dan Izza peringkat C) dan seorang Marksman (Hans peringkat C).
Dan kemudian tiga orang Agen peringkat A. Agen peringkat A yaitu Zul, Dika dan Mad.
"Cukup susah untuk menemukan Agen yang sedang tidak bertugas mengatasi retakan, Terlebih belakangan ini Retakan begitu sering muncul, bahkan Retakan ganda juga telah muncul di kota. Dan aku memilih kalian untuk menanganinya"
Ditengah penjelasan Ketua, Zul berbisik meminta izin Ketua untuk pergi kesuatu tempat sebelum pergi ke Lokasi Retakan ganda.
"Baiklah Zul". bisik Ketua yang cukup terdengar oleh anggota lain
Ketua kembali menjelaskan, mengenai Retakan ganda.
Diantara mereka ada yang merasa heran karena Ketua juga memanggil tiga Agen berperingkat A sekaligus untuk sebuah Retakan ganda Skala sedang.
"Bukan kah agak berlebihan memanggil hingga tiga Agen berperingkat A?" Hans berbisik pada Agen yang lain.
"Berlebihan bagaimana maksud mu? Sudah sewajarnya untuk mengatasi Retakan Ganda itu memanggil Agen berperingkat A kan" ucap Rama
"Kalian tidak perlu menanggapi terlalu serius pertanyaan Hans, Ini adalah pertama kali nya ia mengikuti penanggulangan Retakan Skala Sedang" Jelas putra
"Retakan Skala Sedang memang sudah sangat sewajarnya ditangani oleh Agen berperingkat A, Bahkan jika tiga Agen sekaligus dikirim, kuasa bukan hal yang aneh" Lanjut Rama
Ketua asosiasi memerintahkan para Agen untuk mempersiapkan diri mereka. Para Agen di bekali berbagai 'Ramuan' pemulihan. Staf Asosiasi memberikan masing masing dari mereka Tas yang ber isi ramuan tersebut.
"Oyy.. bukan kah ini ramuan yang harga nya mahal itu?"
"Huft.. Yang membuat Ramuan ini kan memang asosiasi, jadi tidak perlu heran begitu"
"Ta-tapi..."
"Berisik! Sudah bersiap siap saja!"
Mereka kembali mempersiapkan diri untuk keberangkatan mereka.
~Rumah Blaze
Saat ini, blaze sudah berjalan pulang kerumah nya, sesampainya di depan rumah ia membuka pintu dan melihat seluruh ruangan yang gelap.
"Gelap sekali.... yah saat aku berada di tempat medis tentu tidak ada yang menyalakan lampu rumah sih, kan memang gak ada orang dirumah selain aku"
Blaze berjalan menuju kamar nya melewati dapur dan terdengar suara bising.
"Grkkk... Grtkk..."
Blaze langsung mengalihkan pandangan ke arah dapur. Blaze menyipitkan mata, melihat siluet bayangan dari arah dapur.
Menjentikan jari, blaze menciptakan api kecil di tangan nya sambil mencari tombol lampu. Blaze berjalan mencoba untuk menyalakan lampu.
"Click...."
Saat lampu menyala, tidak ada apapun di dapur. Blaze berpaling dan seekor kucing melompat ke arah Blaze.
Blaze terkejut...
"Huaaaaaaaa..."
Blaze terkejut sampai terguling kebelakang.
Kucing itu adalah Kuro, kucing kecil milik Blaze yang berberapa hari lalu menghilang.
"K-kuro? Darimana saja kamu"
"Meong.."
"Jalan jalan? Kamu itu masih kecil, tidak boleh jalan sendirian"
"Meong"
"Aku? Aku tidak apa apa, kemarin aku hanya di rawat di tempat medis selama berberapa hari. Bagaimana dengan mu Kuro, kamu telah menghilang berberapa hari.. aku mengkhawatirkan mu tahu"
"Meong".
"Tidak aneh rasanya, saat melihat mu berbicara seperti itu pada Seekor kucing"
Saat blaze sedang sibuk berbicara dengan kucing nya, muncul seseorang dari belakang blaze
Blaze terkejut saat mendengar ada yang yang berbicara di belakangnya saat itu...
" Huaaaaaaaaahh.... "
Blaze kembali terguling karena terkejut.
Orang itu adalah Zul, dia meminta izin kepada ketua untuk mengunjungi Blaze karena mendengar kabar Blaze sudah di boleh kan pulang.
"Zuuuulllll!! Sialan kamu! Kamu membuatku terkejut bjir"
"Oh... Maaf.. maaf aku tidak bermaksud"
Zul dan blaze berjalan keruang tamu, menyalakan lampu dan kemudian duduk disofa.
Zul dan Blaze dulu pernah berberapa kali menjalankan misi bersama sebelum Zul naik ke peringkat A
"Ada apa kamu kesini Zul?"
"Tidak ada, aku hanya ingin melihat mu ketika aku mendengar kabar kalau kamu sudah diperbolehkan pulang."
"Begitu ya..."
"Bagaimana keadaan mu?"
"Aku rasa aku sudah pulih sepenuhnya"
"Begitu ya... Mengenai makhluk yang sempat kamu lawan... Apakah itu..."
"Ya kurasanya begitulah... Makhluk ini sangat kuat, bahkan setelah aku menebas nya menjadi dua, dia tetap bisa memulihkan diri... Makhluk itu benar benar mirip.. dengan yang kita lawan berberapa tahun lalu"
"Apa menurut mu itu adalah makhluk yang sama blaze?"
"Entahlah, Tapi jika benar begitu, apakah berarti makhluk itu bisa dengan mudah membuka 'Retakan' untuk Keluar dan masuk dunia manusia? karena kejadian Retakan kemarin dia muncul dari retakan itu".
"Atau mungkin... Makhluk itu mengambil alih lokasi Retakan itu?"
" Mengambil alih? Maksudmu dia membunuh Makhluk Asli yang seharusnya keluar dari Retakan itu?"
"Ya"
"Untuk apa?... Tunggu...
Luapan Mana di lokasi Retakan yang baru muncul itu sangat kuat, dan awal kemunculan setiap retakan itu pasti membawa kepanikan dan ketakutan orang orang yang kemudian akan menjadi energi negatif untuk mahkluk-mahkluk itu serap"
"Ya dan kemungkinan mereka sempat berselisih, karena kurasa dua makhluk dalam satu lokasi Retakan akan berebutan Mana, pada akhirnya mereka akan saling membunuh satu sama lain. Dan Makhluk astral Laba-laba itu lah yang menang"
"Jika benar begitu, aku tidak heran jika Makhluk itu benar benar kuat... Bahkan jika itu makhluk yang kita pernah lawan dulu, dia masih begitu kuat"
Ditengah percakapan telfon Zul berdering.
"Brrrrrtt..... Brrrrtttt..... Brrrttt....
Zul mengangkat telfon nya, telfon itu dari Dika yang menghubungi Zul.
"Zul... Kamu dimana?"
"Oh.. aku sedang di tempat teman ku"
"Kami sudah bergerak ke lokasi Retakan, kamu langsung saja menyusul ke lokasi Retakan Ganda setelah selesai"
"Baiklah di mengerti"
Zul menutup telfon.
"Blaze aku pamit dulu"
"Umm... Ada apa Zul?"
"Ada Retakan ganda yang terjadi dikota, aku harus segera kesana"
"Retakan ganda?"
"Ya benar.... Aku pamit dulu"
Zul beranjak pergi. Saat baru melangkah berberapa langkah, Zul terhenti dan berpaling ke arah Blaze.
"Umm... Jika bisa, datanglah kesana Blaze"
..... ..... .....