Yezi yang panik menggigit jari tangan Kenan yang menunjuk ke wajahnya setelah itu Dia berlari ke tempat tidur mengambil bantal melempari Kenan yang berjalan mendekatinya sambil menghempaskan tangannya yang sakit. Kenan naik ke tempat tidur mendekati Yezi yang berusaha turun dari tempat tidur. Sambil membuka semua pakaian yang melekat ditubuhnya sampai polos tanpa malu di depan Yezi. Dengan sigap dia mendorong tubuh Yezi berbaring di tempat tidur. Kenan mengunci tubuh Yezi lalu mendekati wajahnya.
"Mau bermain-main denganku rupanya. Apa Kau tuli hem...sekarang juga ikuti apa yang ku mau. Ini malam pertama kita. Upz...Aku lupa ini malam ke dua kita," ucap Kenan dengan menyeringai jahat.
"Dasar pria brengsek kurang ajar!" teriak Yezi di depan wajah Kenan. Jangan Kau pikir bisa mempermainkanku," ucapnya lagi. Yezi berusaha menyingkirkan tubuh Kenan yang mengungkungnya.
"Sial cerewet sekali!" Kenan menekan pipi Yezi Dia langsung menyambar bibir merah muda Yezi yang sejak tadi mengumpatinya. Kenan mencium Yezi dengan rakus tangannya tak tinggal diam memainkan bulatan yang masih tertutup. Dia membuka pakaian dalam yang masih melekat di tubuh Yezi dengan tidak sabar. Kenan mencium semua bagian tubuh Yezi dari ujung rambut sampai ujung kaki tak tertinggal. Sampai di bagian sensitif Yezi, Kenan bermain-main di bawah sana.
Yezi menahan leguhan dibibirnya. Dia melirik Kenan yang tersenyum mengejek sambil mengerjai bagian sensitifnya. Yezi yang kesal mencakar wajah Kenan berkali-kali sampai wajah dan keningnya sedikit berdarah
"Aaaargh! Sialan berani-beraninya Kau!" maki Kenan reflek duduk sambil meraba wajahnya yang di cakar Yezi.
"Itu belum seberapa Kau mau yang lebih dari itu," tantang Yezi dengan berani. Yezi memundurkan tubuhnya tapi belum sempat Dia bergerak Kenan mencekal dua pergelangan kaki Yezi. Kenan membuka lebar kaki Yezi tanpa pemanasan Dia memasukkan senjatanya sampai masuk ke dalam.
"Aaaaarggh sakit berhenti," teriak Yezi sambil memukul lengan dan dada bidang Kenan.
Bukannya berhenti Kenan malah tambah memacukan gerakannya dengan cepat sambil menertawakan Yezi yang sudah tak bertenaga dibawahnya. Dia tak perduli dengan tangisan dan rintihan Yezi yang meraung-meraung. Kali ini emosinya tersulut karena Yezi yang tidak mau menurutinya.
"Bagaimana masih mau melawanku! Aaaah... Kau harus mau menuruti apa yang ku inginkan. Aaaah... shit! Sial ini nikmat sekali...ha ha ha," ujar Kenan yang masih bergerak di atas tubuh Yezi yang sudah lemah tak bertenaga. Kenan tersenyum puas melihat Yezi yang sudah tak berdaya.
"Makanya turuti mau ku sialan! Rasakan ini!" maki Kenan yang sangat bergairah menekan menghujam bagian sensitif Yezi seperti orang kesetanan.
Setelah empat kali melakukannya, Kenan berhenti karena memang sudah lelah dan sudah puas. Dia menggulingkan tubuhnya di samping Yezi yang sudah tidur atau pingsan. Kenan tidak perduli. Setelah beristirahat selama setengah jam. Kenan membersihkan tubuhnya masuk ke kamar mandi. Setelah membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa percintaannya Dia keluar dari kamar mandi masuk ke walk in closet. Kenan memilih pakaian santai Dia berencana malam ini pergi ke apartmen Bella. Tanpa melihat Yezi yang tertidur di ranjang tempat tidur Kenan mengambil kunci mobil kemudian membuka knop pintu lalu pergi meninggalkan Yezi tepat pukul 01.00 pagi. Suasana di dalam mansion sudah sangat sepi. Hanya ada beberapa pengawal yang berjaga di luar. Kenan menuju garasi Dia memasuki mobil sportnya kemudian mengemudikannya keluar dari mansion orangtuanya. Pengawal yang melihatnya hanya diam tanpa mencegahnya. Semua ini karena perintah dari Tuan besarnya.
Sementara di dalam kamar Yezi terbangun dari tidurnya dia menatap sekeliling kamar mewah itu. Dia melihat tubuhnya yang masih polos dengan banyak bekas kissmark yang di buat Kenan. Pelan-pelan Dia bangun duduk di kasur king size itu.
"Ssssshhh," Yezi berdesis kesakitan karena bagian sensitifnya bengkak dan terasa ngilu sambil mengedarkan pandangannya ke ruangan kamar itu.
"Kurang ajar dasar suami bejat. Tunggu saja pembalasanku," gumam Yezi menatap nanar pintu kamar Kenan.
Kenan tiba di unit apartmen Bella Dia berjalan memasuki Lift. Pintu lift terbuka Dia keluar mengayunkan kakinya menuju pintu apartmen Bella. Dia memasukkan pin apartmen Bella kemudian membuka pintu kamar itu. Semua lampu ruangan sudah gelap langsung saja Kenan menuju kamar Bella. Kenan membuka pintu kamar lalu menutupnya. Dia melihat Bella yang tidur dengan memakai lingeri yang seksi membuat libido Kenan naik lagi. Tanpa buang-buang waktu Kenan langsung melepas semua pakaian yang melekat ditubuhnya. Kenan naik ke tempat tidur dengan pelan tanpa membangunkan Bella. Kenan memasukkaan senjatanya sampai melesak masuk ke dalam tanpa menggerakkan tubuhnya. Dia hanya ingin istirahat tidur sambil merapatkan tubuhnya ke Bella yang tak terusik dari tidurnya sama sekali.
Sementara di dalam ruangan kerja. Aron sedang mendengarkan laporan dari pengawalnya.
"Tuan muda pergi tepat jam satu pagi, dengan membawa mobil sport Tuan besar. Chip yang Saya letakkan di mobil itu terlacak ke apartmen Hilg. Sepertinya Tuan muda menemui kekasihnya."
"Anak itu benar-benar tidak menghiraukan ancamanku kali ini. Dia itu sangat bodoh. Sudah dikhianati masih saja mau berhubungan dengan wanita murahan itu. Apa kalian sudah menjalankan perintahku?" tanya Aron.
"Sudah Tuan, Kami sudah memata-matai wanita itu. Wanita itu hanya memanfaatkan Tuan Kenan. Ada properti, apartmen, mall, dan restoran semua atas nama wanita itu. Tapi semua di beli dengan uang Tuan Kenan. Ada bukti transfer yang sudah di cek hacker kami."
"Apa Sam mengetahui ini? Kenapa Dia tidak memberitahukan Aku."
"Sepertinya Tuan Sam belum tahu Tuan. Tuan Kenan diam-diam mempunyai aset yang tersembunyi setelah Kami telusuri keuangannya. Ada seseorang yang membantunya. Inilah yang menghambat pekerjaan Kami karena sepertinya Tuan Kenan sudah tahu kalau ada yang memata-matainya."
"Kau jagalah anakku jangan sampai Dia hanya dimanfaatkan orang lain apalagi wanita licik itu. Bekukan semua aset tersembunyinya. Carilah hacker terbaik. Aku akan lihat sampai di mana wanita itu bertahan tanpa Kenan yang tidak punya apa-apa."
"Baik Tuan." Pengawal itu pergi setelah menundukkan kepalanya.
Setelah melihat pengawalnya pergi Aron menghembuskan nafasnya kasar. Dia tak habis pikir kenapa nasib anaknya seperti ini. Walaupun dulu Dia seorang casanova tapi Dia tidak separah anaknya Kenan yang tidak bisa melihat berlian didepannya.
Setelah berpikir lama Aron menutup akses masuk ke dalam ruangan kerja Kenan yang berada di selatan Jakarta. Dia harus memberi pelajaran kepada anaknya.
"Lihat saja apa besok Dia masih bisa bertingkah. Dasar pria arogan," gumam Aron sambil mengotak-atik ponselnya.
Di dalam kamar Kenan...
"Kau pergi setelah puas melakukan apa yang Kau mau. Tapi lihatlah Kau akan menyesal sudah memperlakukan Aku seperti ini,'' ucap Yezi yang sedang berdiri menatap cermin didepannya. Yezi sangat sedih meskipun pernikahan ini tidak mereka inginkan. Tapi setidaknya pria itu tetap tinggal malam ini bersamanya.