Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

di ujung pantai bersamamu

nanayylove
--
chs / week
--
NOT RATINGS
119
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - pertemuan pertama di pantai

Sofia berdiri di tepi pantai, membiarkan angin laut mengusap lembut rambutnya. Gelombang kecil berdebur di pasir, menciptakan irama yang menenangkan hatinya. Hari itu cerah; matahari bersinar, dan langit biru tanpa awan. Sofia datang ke pantai ini untuk mencari ketenangan setelah seminggu penuh tugas kuliah yang bikin stres.

Dia menarik napas dalam-dalam, menghirup aroma segar laut. Sambil jalan pelan menyusuri garis pantai, dia nikmatin suara ombak dan melihat perahu nelayan yang melaju jauh di sana. Pikirannya melayang pada cita-cita yang ingin diraihnya, dan keraguan tentang cinta yang kadang bikin dia bingung. Sofia merasa kesepian di tengah keramaian teman-temannya, dan hatinya bergetar memikirkan kemungkinan pertemuan baru yang mungkin bisa mengubah segalanya.

Di sisi lain pantai, Daniel datang bersama sekelompok teman-temannya. Mereka baru saja menyelesaikan semester dan memutuskan untuk merayakan liburan di pantai. Suasana penuh canda tawa, sementara mereka bermain voli dan mengobrol santai di bawah sinar matahari.

"Daniel, ayo main voli!" teriak salah satu temannya, mengajak Daniel yang duduk di atas pasir, menikmati pemandangan laut.

"Ya, tunggu sebentar!" jawab Daniel sambil tersenyum. Dia baru saja menatap jauh ke arah ombak yang menggelora, merasakan angin yang segar dan suasana ceria di sekitarnya.

Setelah beberapa saat, Daniel bergabung dengan teman-temannya, bermain voli dan tertawa, namun di dalam hati, dia merasa sedikit terasing. Meskipun dikelilingi teman-temannya, ada sesuatu yang kurang, dan dia merasa butuh waktu untuk merenung. Setelah beberapa permainan, dia memutuskan untuk menjauh sejenak dari keramaian.

Sementara itu, Sofia melanjutkan perjalanannya menyusuri pantai. Tiba-tiba, dia melihat Daniel yang duduk di atas batu, terlihat mengamati lautan dengan tatapan kosong. Mungkin dia juga butuh waktu untuk sendiri, pikir Sofia. Dengan dorongan rasa ingin tahunya, dia mendekat.

"Hey!" serunya, mencoba memecah kesunyian. "Kamu baik-baik saja?"

Daniel menoleh, dan jantung Sofia berdegup kencang. Dia belum pernah melihat cowok sepertinya sebelumnya. Dengan rambut hitam berantakan dan mata cokelat yang dalam, dia terlihat menawan meskipun sedang tampak serius.

"Ya, aku baik," jawab Daniel sambil tersenyum. "Cuma lagi mikir banyak hal."

"Sepertinya kita sama, ya? Lagi nyari ketenangan di tempat ini," kata Sofia, merasa sedikit lebih nyaman.

Daniel mengangguk. "Namaku Daniel. Aku baru datang ke sini sama teman-temanku buat liburan."

"Oh, asik! Pasti seru bisa liburan bareng teman-teman," Sofia menjawab, mulai merasa akrab.

"Iya, tapi terkadang aku merasa agak terasing meski dikelilingi teman-teman," kata Daniel, jujur.

"Aku ngerti. Kadang meski kita ramai, tetap bisa merasa sendiri, ya?" Sofia membalas, merasakan koneksi yang aneh antara mereka.

Mereka berdua terjebak dalam obrolan yang mengalir, berbagi cerita tentang hidup dan apa yang mereka cari di dunia ini. Sofia merasa nyaman bercerita tentang kehidupannya di kampus, tentang bagaimana dia sering merasa tertekan dengan ekspektasi orang lain. Daniel pun bercerita tentang perjuangannya di jurusan arsitektur yang penuh tantangan.

Matahari mulai terbenam, dan suasana di pantai berubah menjadi lebih hangat dan romantis. Sofia merasakan perasaan yang tidak biasa, seolah pertemuan ini adalah takdir.

"Boleh kita bertemu lagi?" tanya Sofia, sedikit ragu tapi penuh harap.

"Dengan senang hati," jawab Daniel, matanya berbinar penuh antusiasme. "Aku pengen tahu lebih banyak tentang kamu dan hobi-hobimu."

Sofia tersenyum lebar, merasa bersemangat. Saat mereka berpisah, dia ngerasa bahwa di antara deburan ombak dan angin sepoi-sepoi, ada sesuatu yang baru dan menarik sedang dimulai. Hari itu di pantai, mungkin adalah awal dari sesuatu yang lebih besar dari sekadar pertemuan bia