Anaknya tidak mungkin anak Ruan Tianling!
Namun, Jian Yufei tidak bisa menahan diri untuk tertawa pahit.
Jika dia bisa dilahirkan kembali, mengapa dia tidak bisa kembali ke dua tahun lalu, saat dia bisa memilih untuk tidak menikahi Ruan Tianling.
Dilahirkan kembali sekarang tidak terlalu terlambat, toh tragedi itu belum terjadi, dia bisa menghindari nasib buruknya yang menakutkan itu.
Tentu saja, dengan kesempatan hidup yang lain, dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Tuhan ini.
Jian Yufei menggenggam tinjunya dengan erat, bersumpah dalam hatinya bahwa dia harus membebaskan diri dari Ruan Tianling, dia harus menceraikannya!
------------
Di malam hari, Ruan Tianling pulang ke rumah sangat larut seperti biasa.
Rumah ini hanyalah tempat untuk dia tidur.
Dia selalu memiliki kegiatan yang tak ada habisnya, dan tidak terhitung jumlah wanita.
Dalam kehidupan sebelumnya, Jian Yufei menunggunya setiap hari di vila yang luas, merasa kesepian. Setiap kali dia pulang ke rumah, dia patah hati oleh aroma parfum di tubuhnya.
Tapi tidak lagi, tidak masalah apakah dia kembali atau berapa banyak wanita yang dia miliki di luar, dia tidak akan lagi patah hati karena dia.
Saat Ruan Tianling kembali, Jian Yufei sudah tidur.
Normalnya, dia akan menyisakan sebuah lampu meja menyala, tidak peduli seberapa larut dia kembali, selalu akan ada cahaya hangat di dalam ruangan.
Tapi bukan malam ini, Ruan Tianling masuk ke kamarnya, kamar yang gelap gulita membuatnya mengerutkan kening.
Dia menyalakan saklar utama, seluruh kamar tidur menjadi terang benderang dan cahayanya menusuk.
Jian Yufei, yang terganggu tidurnya, menggosok matanya yang sakit, mematikan lampu, lalu hanya menyisakan lampu meja menyala.
"Kali berikutnya kamu pulang larut, jangan asal menyalakan semua lampu, itu mengganggu istirahat orang lain." Setelah mengatakan ini dengan tenang, dia berbalik, punggungnya menghadap ke dia, dan melanjutkan untuk menutup mata dan tidur.
Ruan Tianling agak terkejut, apakah ini nada yang digunakan Jian Yufei untuk berbicara dengannya?
Dia tidak meninggalkan cahaya untuknya hari ini, dan bahkan mengatakan bahwa dia mengganggu tidurnya!
Apakah wanita ini masih memendam dendam karena dia meninggalkannya di hujan kemarin, menyebabkan dia terkena pilek dan demam?
Ruan Tianling mengangkat sudut mulutnya dengan dingin, hanya menatapnya sejenak sebelum pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Suara air di kamar mandi sangat keras, dan Jian Yufei tidak bisa tidur sama sekali.
Ruan Tianling memang seperti itu, melakukan apapun yang dia inginkan, dia tidak peduli dengan perasaan orang lain sama sekali.
Bukan hanya dia pulang terlambat setiap hari, tetapi suara air di kamar mandi juga sangat keras saat dia mandi. Itu selalu membuatnya terjaga.
Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana dalam kehidupan sebelumnya dia bisa jatuh cinta dengan orang seperti dia.
Ketika Ruan Tianling keluar dari kamar mandi dengan handuk terlilit, Jian Yufei bangun dan dengan tenang mengatakan kepadanya, "Bisakah kamu menurunkan volume saat mandi di kemudian hari? Kalau tidak, aku akan pindah ke kamar lain untuk tidur, dengan begitu kita tidak akan mengganggu satu sama lain."
Ruan Tianling menyipitkan matanya, cahaya tajam terpancar di dalamnya.
"Jian Yufei, apa yang salah denganmu hari ini? Apakah kamu meradang atau apa? Semua yang aku lakukan sepertinya tidak bisa diterima olehmu, apakah karena aku meninggalkanmu di hujan kemarin, kamu benar-benar ciut hati begitu?!"
Jian Yufei menundukkan kelopak matanya, menyembunyikan senyum sinis di matanya.
Memang, Jian Yufei yang lama mencintainya dan tidak akan pernah merasa terganggu olehnya.
Tetapi Jian Yufei yang dilahirkan kembali tidak memiliki perasaan sama sekali untuknya. Dia merasa jijik, bagaimana mungkin dia bisa menolerir semua sikap dia?
"Kamu pikir aku ciut hati karena insiden kemarin? Kalau aku ciut, itu akan terjadi mulai dari hari aku menikah denganmu. Ruan Tianling, kamu tidak punya perasaan untukku, jadi tidak ada alasan untuk kita melanjutkan pernikahan pura-pura ini."
Ruan Tianling berhenti, lalu matanya terisi kegelapan.
"Kamu minta cerai?"