"Hasilnya sudah keluar." Dia menggeser dokumen itu ke Caesar yang menerimanya dengan ekspresi cemas.
"Ada yang salah?" Dia bertanya. "Kenapa kamu-"
"Pak, situasinya tidak baik," kata Pak Dima.
Caesar meliriknya dengan dahi berkerut. Dia bertanya, "Maksudmu?"
Pak Dima tidak yakin harus mulai dari mana atau bagaimana memberitahunya. "Tolong lihat dulu dokumennya." Lebih baik alpha melihatnya sendiri.
Di kepala Caesar, seluruh pikiran mulai berputar dan dia duduk di sana, bertanya-tanya apa yang bisa ada dalam dokumen itu. Namun, semuanya menjadi jelas saat matanya tertuju pada isinya dan seolah peluru menembus kepalanya, sakit kepala yang berat menyerangnya dengan keras, hingga ia harus memegang kepalanya sejenak, hanya untuk menenangkan diri.
Bahunya naik turun dengan nafas berat dan dia memaksakan diri untuk melihat dokter. "Ini hanya lelucon...kan?"
Pak Dima menggelengkan kepalanya. "Tidak. Itu hasilnya. Dia memang berubah."
