Jael merasa seperti anak kecil saat Mauve mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya. Dia tidak terlalu lelah, tapi tak ada cara ia mengakui bahwa dirinya murung karena dia tidak datang menemuinya. Apakah dia lebih memilih tinggal di kamar yang gelap daripada bersama dengannya?
Dia bahkan tidak terlihat senang bertemu dengannya. Itu alasan yang konyol untuk kesal, namun entah bagaimana dia kesal. Dia mendekat kepadanya dengan tatapan penuh kekhawatiran.
"Kamu terlihat pucat, apa kamu tidak enak badan?" Dia bertanya sambil berhenti di depannya. Dia berdiri di atas ujung kaki dan menyentuh pipinya.
Dia tersentak oleh kehangatan kulitnya dibandingkan dengannya dan dia langsung menarik tangannya kembali. Jael menggigit bagian dalam mulutnya. Entah bagaimana dia tidak ingin dia berhenti menyentuhnya.
"Vampir tidak sakit," katanya dengan nada gelap. Nada bicaranya lebih kasar daripada yang dia maksudkan. "Ini hanya karena kekurangan darah."
