"Saya senang kamu berpikir demikian. Namun, jangan lupa bahwa saya adalah vampir terlebih dahulu. Saya akan selalu berpikir vampir lebih baik."
Dia tertawa, "Itu sudah diharapkan dan saya tidak akan lupa."
"Bagus," jawabnya.
Mauve mengerutkan kening, dia pikir Danag hanya bercanda tetapi ini mulai serius dan dia tampak seperti benar-benar serius.
"Saya rasa," bisiknya.
"Saya harap kunjunganmu di istana menyenangkan dan saya tahu ini bukan yang kamu biasa lakukan," katanya tiba-tiba.
"Itu menyenangkan," dia mengangguk dengan senyum lembut. Dia senang dengan perubahan topik, yang lain terlalu intens baginya untuk dihadapi.
"Jika kamu ingin saran dari saya, saya akan bilang kamu sebaiknya tidak kembali tidak peduli apa pun. Wilayah Vampir tidak aman untuk manusia."
Mauve berkedip sekali dua kali tetapi tidak ada humor dalam kata-kata Danag atau ekspresinya. Mauve tiba-tiba merasa sangat dingin dan dia melilitkan tangannya ke sekitar tubuhnya.
