Mauve membuka matanya untuk melihat seseorang yang memperhatikannya. Sebenarnya, dia tidak membuka mata. "Mhmm," dia mendesah.
Dia langsung melepaskan kelopak matanya dan bergerak mundur. "Dia terbangun!" Terdengar dia sangat bersemangat dan sedikit ketakutan.
"Mauve," kata Mill mendekat. "Bagaimana perasaanmu?"
Mauve meringis, lengannya terasa sakit dan tenggorokannya kering. Dia membuka mulut untuk berbicara tapi rasanya agak sulit berbicara. Dia mencoba duduk tegak tetapi gagal.
Mill segera membantunya duduk. Mill menyandarkan punggung Mauve ke dinding agar dia bisa duduk sendiri.
"Terima kasih," coba dia ucapkan tapi keluar dengan suara serak. Dia mulai batuk dan Mill terlihat benar-benar ngeri.
"Jangan berkata-kata," kata Mill dan membawa air ke bibir Mauve.
Dia minum sedikit kemudian bersandar dan menutup mata selama beberapa detik. Dia merasa lelah, seolah-olah dia telah dihajar kemudian dilemparkan ke sana kemari.
