Lilly
"Jangan biarkan dia membawa saya. Tolong."
Tiba-tiba pintu penumpang terbuka dengan paksa, menampakkan Zain dalam wujud manusianya, hanya saja ia sedang setengah berubah. Gigi terlihat.. cakar tajam.. matanya yang berkilau berwarna emas menatapku dengan serigala yang terlihat melalui matanya. Kemarahannya dan amarahnya berdenyut dalam gelombang, mata emas yang penuh kemarahan menyorot padaku, penuh dengan kejutan, pengkhianatan, kemarahan, cemburu.
Napas berat keluar dalam hembusan panas saat dadanya terangkat, otot-ototnya membesar karena darah. Yang bisa kulakukan hanyalah menatapnya, ketakutan mengalir dari kulitku agar ia bisa menciumnya, bukan ketakutan darinya atau karena tertangkap. Tapi ketakutan untuk Dan.
Perutku terasa sakit karena kemarahan yang ia rasakan yang diarahkan padaku.. ia merasakan sakit itu juga, ikatan yang mengatakan padanya untuk berhenti.