Lucien terus berbisik ke telinga Dominik, tidak peduli siapa yang mendengarnya. Suaranya, seperti suara serigalanya, bagai nyanyian sirene bagi Dominik dan Damien, mata mereka berkilat-kilat ketika serigala mereka mendorong ke depan.
"Kamu tidak akan pernah menjadi alpha," kata Raphael dengan suara serak dari tempat tidur. "Kamu tidak layak mendapatkan gelar itu. Kita tidak bisa begitu saja menyerbu markas yang disebut-sebut itu. Kita tidak tahu apa yang menunggu di sana atau bahkan bagaimana cara masuknya. Ratusan kawan kita akan mati sebagai akibatnya. Nyawa mereka tidak sebanding dengan itu."
Lucien, Dominik, dan Damien semua memalingkan pandangan mereka ke Raphael, mata mereka berkilat serempak pada anggota kawanan yang sekarat di depan mereka.