"Saya sudah menemukannya," kata Caleb begitu dia memasuki rumah besar itu. Dengan kondisi Raphael yang sangat melemah, yang lain telah memutuskan untuk pindah ke lokasi yang lebih aman agar tidak ada orang bodoh yang mencoba menantang dia untuk dominasi.
Bagi Caleb tidak masalah. Bukan seperti dia berada di lokasi tersebut cukup lama untuk memindahkannya, tetapi setidaknya di sini, dia tidak perlu khawatir orang luar mendengar percakapan mereka.
"Apa?" teriak Lucien, melompat dari kursinya, gelas whiskynya terbuang di lantai. "Di mana dia? Kenapa kamu di sini? Pergi ambil dia! Tunggu, tunggu aku. Aku akan ikut denganmu."
Caleb menggelengkan kepalanya saat Lucien berjalan ke arahnya, matanya berkedip merah terang saat serigalanya muncul ke permukaan. "Kalau itu mudah, apa aku benar-benar akan kembali ke sini tanpa dia?" dia bertanya, melihat ke sekitar ruangan pada dua serigala lainnya.
