Walaupun Amanda memejamkan matanya, dia masih bisa mengetahui posisi semua orang di dalam ruangan, dan ilmuwan itu telah berpaling darinya, mungkin mengambil sesuatu dari meja penyiksaannya lagi.
Itulah saat dia mengambil keputusan.
"Ini karena serigala saya telah mundur," dia berdesis. Bibir pecah-pecahnya mulai berdarah saat membentuk kata-kata itu, tetapi dia hanya menjulurkan lidahnya, menjilat cairan tersebut.
"Maaf?" tanya ilmuwan itu dan Amanda bisa mendengar derit sepatu kulitnya saat dia berputar untuk menghadapinya. "Apa yang Anda katakan?"
Amanda menarik napas dalam-dalam, berusaha menstabilkan suaranya. "Saya tidak sembuh dengan cepat karena serigala saya telah mundur. Saya perlu waktu untuk beristirahat dengan kecepatan manusia sebelum ia keluar lagi."
Yang dia tolak untuk ditambahkan adalah apakah serigalanya akan muncul lagi atau tidak.