```
Hal terburuk tentang menjadi spesies mangsa, menurut saya, adalah harus terus menerus berjuang melawan insting Anda.
Jangan salah paham, ketika Anda menjadi serigala atau beruang, saya yakin bahwa insting itu juga menggerakkan Anda dengan keras, tetapi dengan cara yang sepenuhnya berbeda.
Bagi saya, tidak ada perkelahian, lari, atau beku. Saya hanya terus menerus dalam keadaan lari, dan itu tidak selalu berakhir baik.
Ambil sekarang, misalnya. Saya bangun di ruangan asing, berbaring di lantai dingin beku dan lembap, hanya dengan sebuah ranjang di dalam ruangan. Tidak ada seprei, tidak ada toilet, tidak ada wastafel; tidak ada apa-apa di dalam ruang ini bersama saya selain kasur yang bisa saya dengar serangga merayap di dalamnya. Bahkan bau-baunya pun sama sekali berbeda.
Saya berada di lokasi yang tidak diketahui selama jumlah waktu yang tidak diketahui, dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
