"Kamu sekarang mengerti?" desis Caleb, suaranya rendah dan mengancam saat dia melihat air mata muncul di sudut mata pasangannya. Dia tampak begitu kecil dan rentan duduk di kursi Raphael, menolak untuk membuka matanya karena dia sangat lelah.
Tapi kenyataan bahwa mereka telah meninggalkan ruangan dan dia terbangun tanpa mereka membuat hatinya hancur.
Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan agar dapat tetap berada di sisinya setiap menit setiap hari, tapi dia akan mencari tahu... dan dengan cepat. Tapi untuk saat ini, ada solusi jangka pendek.
Mengeluarkan ponsel pribadinya dengan tangan lainnya, dia segera mengirim pesan teks ke komandan keduanya. Dia secara resmi menyatakan dirinya sedang liburan untuk waktu yang tidak ditentukan hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Menatap Travis dari sudut matanya, dia menyadari bahwa dia bukan satu-satunya yang mengirim pesan serupa.
