"Itu yang dikatakan Caleb," geram Dominik, tidak mau mengakui bahwa mungkin dia telah memperlakukan teman lamanya agak tidak adil. "Jadi... kamu sudah tahu siapa yang melakukannya?"
Raphael bergumam dan mengangguk. "Jenny." Dia meludahkan nama wanita itu seperti racun di lidahnya. "Dia ingin mengisolasi aku dari kalian berempat."
"Kenapa?" tanya Lucien sambil bersandar di pintu, dengan tangan silang di dada. Damien berdiri tepat di belakangnya, memandang adegan di ranjang. "Apa yang dia dapatkan?"
"Tidak ada," jawab Caleb, meluncur masuk melalui celah pintu dan Lucien untuk masuk ke kamar. Dengan hati-hati, ia merangkak melintasi ujung ranjang dan berbaring di kaki Addy. "Dia tidak mendapatkan apa-apa, tetapi pasangannya mendapatkan segalanya."
Raphael tersenyum tipis sambil mengangguk. "Dia ingin kalian semua membenciku. Untuk memaksa pasanganku menolakku saat dia kembali, atau membawaku ke titik di mana aku bersedia menerima pasangan lain agar tidak kesepian."
