Liyu mungkin akan menjerit kesakitan yang tidak tertahankan sekarang jika saja tidak karena perawatan yang diberikan.
Namun, meskipun begitu, ia masih merasa sangat frustrasi dan menyesal. Andai ia tahu bulu ekornya akan dicabut untuk membuat bulu debu, ia tidak akan pernah membanggakan kekuatannya itu pada ibunya. Kalau tidak, senjata mengerikan ini mungkin tidak akan pernah tercipta.
Walaupun Liyu biasanya bersikap dewasa, di lubuk hatinya, ia sangat takut akan rasa sakit.
Untuk menghindari hukuman dari bulu debu dan melarikan diri dari siksaan neraka itu, ia telah bekerja keras selama bertahun-tahun, berusaha sebisa mungkin untuk tidak membuat ibunya marah. Bahkan ketika ia membuat ibunya tidak senang, ia akan mencoba menyalahkan saudara lelakinya atau dengan licik menuduh Suster Limo.
Namun siapa sangka,
Pada akhirnya, ia tetap kena pukul dengan bulu debu... semua hanya karena kebetulan yang absurd ini...
