"Baiklah, saya mohon maaf saya harus pergi."
"Tidak apa-apa, Yang Mulia Pangeran Mahkota. Menghadapi invasi setan jurang adalah yang paling penting. Saya mengerti."
"Terima kasih atas pengertian Anda, Uskup Agung Mokaro."
Setelah mengungkapkan rasa terima kasih dengan membungkuk,
Xue Tianao memakai helm baja platinumnya, memimpin sekelompok puluhan ksatria kerajaan elit, dan tergesa-gesa meninggalkan ruang makan, meninggalkan Uskup Agung Mokaro dan dua ksatria Gereja Asumos yang lain.
...
...
Tiba-tiba ada cahaya keemasan yang berkelip,
Melihat cahaya keemasan yang samar hilang di cakrawala, salah satu anggota Gereja Asumos menunjukkan rasa tidak senang. Lagipula, Uskup Agung Gereja Asumos ditinggalkan begitu saja oleh seseorang tanpa banyak bicara, yang secara alami membuat bawahannya merasa tidak puas, meskipun ada alasan untuk itu.
"Hehe,"
Setelah tertawa dingin, seseorang bernama Rasim dengan perlahan berjalan ke samping pria berambut pirang itu,
