Di bagian barat Benua Ancita,
Di dalam Kekaisaran Bersatu Multiras, di wilayah Lomari Kudus.
Malam semakin larut, dan segala sesuatu di dalam Kekaisaran tampak berubah menjadi ketenangan; semuanya terlihat damai dan tenang.
Namun, tepat saat itu, sebuah raungan yang memekakkan telinga meledak dari sebuah rumah besar di pinggiran kota, memecahkan kesunyian malam.
"Sialan! Kenapa masih belum ada kabar? Apa yang sedang mereka lakukan?"
Di dalam sebuah kantor di dalam rumah besar tersebut, seorang pria paruh baya dengan tinggi badan rata-rata, mengenakan kacamata hitam dan terlihat penuh wibawa, marah-marah menghantamkan tinjunya ke atas meja.
Dengan ledakan dahsyat sihir biru tua, meja yang awalnya kokoh hancur berkeping-keping, pecahannya berserakan di lantai.
Para pelayan dan pengikut di ruangan itu segera berlutut. Pelayan utama, dengan suara yang penuh ketakutan dan kegugupan, memohon:
