Bab 147: Krisis
"Dasar bajingan!"
Saat kata-kata sadis Romni sampai di telinga Aurora,
Amarah dan niat membunuh dalam hati Marquise tidak dapat ditahan lagi, meledak dengan dentuman! Dingin menusuk yang dikeluarkan olehnya membuat para prajurit di sekitarnya merasa tekanan yang tak terlukiskan, membuat tubuh mereka gemetar tak terkendali!
Mengenang kematian tragis putra dan putrinya, wajah Aurora perlahan-lahan memutar dengan amarah.
Dia tidak bisa membiarkan sejarah mengulang dirinya sendiri!
Kali ini, dia tidak akan membiarkan bajingan ini melukai cucunya!
"Mati kau, sampah!"
Dengan raungan hati Aurora yang menderita, aura ungu es seketika meliputi senjatanya! Dalam sekejap, Aurora berubah menjadi kilat ungu, menyerang Romni seperti naga ungu yang mengaum dengan kekuatan tak terbendung!
Sambaran petir yang mengamuk seketika mengubah semuanya di jalannya menjadi abu!
Kebun mawar biru yang dulu indah telah hancur menjadi tiada, dengan aroma abu terbakar menyelimuti udara.