Pendeta itu terus bermain-main dengan koin kecil itu, membalikkan dari jari ke jari lainnya sebelum melambungkannya ke tangan yang lain, mengulangi gerakan itu secara terus-menerus.
Dengan senyum kecil di wajahnya, wanita berkulit abu-abu itu bertanya, "Aku bayangkan kau penasaran dengan pengawal-pengawal baru yang kau dapatkan, hmm~? Apakah kau ingin mendengar cerita kami, pengembara?"
Sambil menyesap teh yang dibuat Eyoli, aku mengangguk dan berkata, "Aku akan berbohong jika aku katakan aku tidak penasaran."
Senyumnya bertambah, dan Pendeta itu melemparkan koin itu ke udara, membiarkannya mendarat kembali di telapak tangannya.
Menunduk pada ukiran di koin itu, dia mengangguk pada dirinya sendiri sebelum dengan lembut meletakkannya di atas meja, membuat dirinya nyaman saat dia bersandar ke belakang.
