```
PoV Jahi
Konvoi besar pasukan kami tiba di Kota Huran kurang lebih pada waktu yang kami perkirakan, dan cahaya tengah hari memang membantu menambah kesan angker dari apa yang menunggu kami.
Seluruh kota telah rata dengan tanah, dan bau besi darah melayang di udara, tetapi yang paling mencolok adalah bau mayat yang membusuk, yang berserakan di jalan dan terciprat sembarangan di dinding-dinding kota.
Setiap mayat memiliki penyebab kematian yang berbeda, begitu juga dengan tingkat keparahannya.
Seorang wanita terbaring di samping sebuah rumah yang hancur, kepalanya terletak di tanah di samping tubuhnya, dengan ekspresi keterkejutan dan ketakutan yang jelas terlihat di wajah pucatnya.
Di seberang sana, terdapat sisa-sisa manusia sialan, tubuhnya hancur dan tercabik-cabik karena diinjak secara agresif, sebagian tubuhnya pipih dan remuk sementara yang lainnya tercabik, seperti ada sesuatu yang mulai memakannya.
Dan bukan seperti burung pemakan bangkai atau tikus.
