Hari Keduapuluh Tujuh…
~~*****~~
Spade menutup matanya dengan erat di balik penutup matanya. Dia menggenggam tangannya dan bergumam, "Bunuh saja aku. Aku tidak tahu."
'Aku tidak bisa mengkhianati Penguasa Naga. Aku berhutang padanya. Aku bersumpah untuk mengabdikan hidupku pada dia, melayaninya.' Spade bertekad untuk tetap bungkam, tidak mengungkapkan informasi tentang keberadaan Phantomflake.
Chantha mendesah dalam, mendesis dan mendecakkan lidahnya "Tsk, Tsk, Tsk… Kasihan sekali. Haruskah aku mematahkan tulangmu, memukul wajah tampanmu, dan memotong jarimu satu per satu hanya untuk membuatmu mengaku?" Chantha kini menjadi serius. Keisengannya menghilang.
"Aku sudah memberimu kesempatan. Cara keluar yang mudah untuk menyelamatkan pantatmu. Tapi kamu memilih jalan yang sulit. Haruskah aku mencabut kukumu satu per satu?" Chantha mengangkat dagunya dan mencubit rahangnya dengan satu tangan.
