Hari Kedua Puluh Dua…
~~*****~~
Nathan meninggalkan Hotel Bintang Lima EDSJ dengan perasaan yang rumit. Tuan Hiroshi menolak untuk berbicara dengannya kecuali ia meminta maaf dan berbaikan dengan Abigail. Lebih lagi, Nathan entah bagaimana merasa berdosa telah berteriak padanya.
Namun ia tidak terbiasa meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Rasa bangganya tak mengijinkannya melakukan itu. Dia sangat pusing memikirkan bagaimana ia harus mendekati Abigail tanpa merasa canggung dan malu.
'Seharusnya saya mendengarkannya. Saya tidak tahu mengapa saya mudah tersulut dan marah padanya, hingga kehilangan kendali. Saya seharusnya bisa mengontrol diri.' Nathan memarahi dirinya sendiri dalam hati.
Nathan mengirim pesan kepada Chantha, menanyakan tentang Abigail.
Nathan– [ Sudah sampai rumah? Bagaimana keadaan Abigail? Suasana hatinya? ]
Nathan mengirim pesannya kepada Chantha, matanya tertuju pada layar ponsel.