Hari Ke-Empat Puluh Dua...
~~*****~~
Saat Tuan Tua Xu pergi, Abigail dan Nathan mendapat kesempatan untuk berbicara tentang hubungan mereka saat ini. Abigail tidak mau melewatkan kesempatan ini saat dia menghadapi Nathan. Dia tidak bisa mengetahui apa yang sedang dipikirkan Nathan. Ada kalanya dia menyangkal namun ketika berbicara dengan orang lain, dia terbuka kepada mereka.
"Nate, apa maksud dari semua ini?" Abigail menarik lengan bajunya.
Nathan hanya menatapnya dengan pandangan polos di matanya. "Apa?"
"Tentang ayahmu. Apakah kamu berbohong padanya tentang hubungan kita?" Abigail mengerucutkan bibirnya.
"Tidak. Saya tidak melakukannya." Nathan berkata acuh.
"Tapi aku belum jadi pacarmu," keluh Abigail, memeluk lengan atas.
"Siapa bilang begitu?" Nathan mengangkat alisnya.
"Saya!" Abigail segera menjawab.
