Hari Ke Tiga Puluh Sembilan…
~~*****~~
Nathan dikejutkan oleh tindakan Abigail yang mendadak. Dia menciumnya, menekan bibirnya ke bibir Nathan. Ketika masih dalam keadaan bingung, dia menggigit dan mengisap bibir atas dan bawah Nathan.
Namun tepat ketika Nathan hendak merespons, Abigail tiba-tiba mundur dan menciptakan jarak antara mereka.
Nathan menggeram dalam hati. Dia menatapnya dengan bingung. 'Mengapa dia berhenti?'
Abigail tersenyum sinis saat dia bisa membaca pikiran Nathan dari ekspresi wajahnya saat itu. 'Kau pikir aku akan membiarkanmu menang? Aku tidak ingin dianggap remeh.'
Abigail mengangkat tangannya dan melambai-lambaikan jarinya di depan Nathan. "Jika kamu berani mengumumkan pertunanganmu dengan dia… ini akan menjadi kali terakhir aku bersikap mesra denganmu. Tidak ada gunanya merayu seorang pria yang sudah berkomitmen pada orang lain."