Hari Tiga Puluh Delapan…
~~*****~~
Abigail sengaja memancing Helena. Tapi, betapa terkejutnya dia, Helena bisa menekan emosi negatifnya. Dia hanya mempertahankan senyumnya, pura-pura tidak tahu.
"Terima kasih atas kepedulianmu, Abi. Kamu tidak perlu khawatir tentang saya. Saya menghargai kebaikanmu," Helena berkata dengan tenang, menundukkan kepalanya.
Pada saat itu, Abigail tahu bahwa Helena bukanlah lawan yang mudah. Dia bisa membedakannya dari Veronica. Paling tidak, Helena bisa menjaga ketenangan, tidak seperti Veronica.
'Dia adlah saingan yang berbahaya. Sulit membaca pikirannya. Selain itu, dia tahu cara mengendalikan emosinya.' Abigail berpikir dalam hati. Dia berdasarkan asumsinya pada pengamatannya.
'Dia lebih baik dari Veronica… Kurasa,' tambahnya dalam pikiran.