Hari Tiga Puluh Enam...
~~*****~~
Aiden tak tahu harus menangis atau tertawa. Baru kemarin dia menggoda Nathan, bertanya apakah ia akan cemburu jika Aiden mencium Abigail di depannya.
Tapi Nathan hanya mengejeknya, memberitahu Aiden untuk mencoba dan dibunuh oleh Abigail. Siapa sangka bahwa ia akan berada dalam situasi yang sama malam ini?
Tapi kali ini... Abigail pula yang memulai gerakannya. Apakah dia mabuk? Apakah ini efek alkohol dalam sistem Abigail?
Tubuh Aiden semakin kaku ketika Abigail memegang belakang kepalanya saat wajahnya mendekat perlahan ke arahnya.
Ekspresi panik tampak jelas di wajahnya, apalagi saat Aiden menatap mata Nathan yang merah. Dia berdiri hanya beberapa meter dari mereka.
'Oh tidak! Mengapa rasanya aku tertangkap basah selingkuh dari suamiku?' pikir Aiden dalam hati. Tatapan dingin dan tajam Nathan ibarat kekuatan kuat yang memecahkan mantra Abigail terhadap Aiden.
