Hari Keduapuluh Tiga…
~~*****~~
Nathan melemparkan tatapan tajam dan dingin kepada Abigail. Dengan ekspresi stoik di wajahnya, ia bahkan melangkah maju untuk mendekatinya. Secara refleks, Abigail mundur sementara Nathan menatapnya dengan intens. Sebelum dia menyadari, punggungnya sudah menyentuh mobil.
Abigail kini terjebak di antara mobil dan sosok tinggi Nathan. Dia bersandar dan membungkuk di atasnya. Abigail merasa sedikit tidak nyaman dengan kedekatan mereka.
'Apa yang dia coba lakukan? Apakah dia akan memukul saya karena memerintahnya? Dia sudah melanggar ruang pribadi saya.' Hati Abigail berdetak kencang saat mencium wangi parfumnya.
Tak lama kemudian, Abigail mendengar suara pintu mobil terbuka. Ternyata, Nathan hanya ingin menutup jarak dan membukakan pintu untuknya seperti yang dia minta.
'Tapi mengapa dia terlihat begitu menakutkan?'
Nathan tersenyum sinis dan berbisik, "Kenapa kamu gugup? Takut padaku?"
