```
Hari Keduapuluh Satu...
~~*****~~
Abigail merasa sedikit canggung karena Nathan bersikap seperti seorang pria sejati. Dia menarik kursi untuknya dan menaruh sedikit makanan di piringnya. Dia sangat memperhatikan Abigail, membiarkannya menikmati makan malam.
Nathan tidak terlalu banyak makan. Dia hanya menonton Abigail dengan penuh perhatian sambil menyesap sampanyenya. Abigail bisa merasakan tatapan menyelidiknya, mengikuti setiap gerakannya. Dia tidak bisa tidak merasa sadar akan tatapan intens Nathan dan perilaku anehnya.
'Apakah ini tenang sebelum badai? Nathan seharusnya marah padaku karena telah memanfaatkannya tadi saat aku mencium bibirnya dengan singkat. Tapi anehnya, Nathan bersikap aneh malam ini,' gumam Abigail sambil perlahan memotong steak di piringnya.
"Siapa calon mitra bisnis potensial yang ingin kamu temui di sini?" Abigail memutuskan untuk terlibat dalam percakapan dengannya untuk meredakan suasana yang canggung.