Hari Kedelapan...
~~*****~~
Nathan tidak bisa menyembunyikan amarah dalam matanya. Egonya tersakiti saat Abigail menyebut nama pria lain. Bagaimana dia bisa berbuat demikian di hadapannya? Dia ingin melepas setelan tuksedo yang dipakainya untuk menutupi tubuhnya.
Namun yang tidak diketahui olehnya, Abigail tidak punya pilihan lain. Dia harus menggunakan nama Stefan karena dia tidak ingin menyinggung Nathan dengan menyebut namanya tanpa persetujuannya. Lagipula, Stefan memberikannya kartu nama dan menyuruhnya untuk menelepon apabila dia mendapat masalah.
"Bisakah kita menyelesaikan ini secara damai?" Nyonya Priya tidak ingin insiden ini menjadi masalah besar. Lagi pula, dia terkesan dengan ketenangan Abigail. Dia tidak kehilangan ketenangannya saat kedua wanita tersebut terus berteriak padanya, memanggilnya jalang.