Jantung Faye berdegup kencang saat ia dengan cemas melihat kaki Sterling semakin mendekat, matanya terpaku pada sosoknya yang menakutkan.
Kamar yang remang-remang itu dipenuhi suara nafas marah Sterling, setiap helaan nafasnya memperbesar kesunyian yang intens.
Saat Sterling semakin mendekat, Faye memiliki sebuah ide. Otot-ototnya menegang, dan dengan dorongan energi, dia menggunakan seluruh tubuhnya untuk menjatuhkan baju zirah berat yang dia sembunyikan di belakangnya ke arah Sterling; suara benturannya bergema melalui kamar batu.
Adrenalin mengalir di pembuluh darahnya saat kakinya dengan cepat membawanya pergi dari ruang senjata. Langkah kakinya bergema di labirin koridor gelap, dia tidak yakin jalan mana yang harus diambil selanjutnya.
