Tubuh Hildie menegang ketika ia merasakan tangan Aaron perlahan-lahan bergerak naik di pahanya. Perasaan mual menyelimutinya, mengetahui niat buruk pria itu terhadap dirinya. Ia terbelenggu, dan tidak bisa lari darinya.
Mata Hildie cepat-cepat melirik ke arah pintu ketika Aaron tiba-tiba menurunkan pandangannya untuk menatap payudara Hildie. Ia melihat siluet seorang laki-laki yang tampaknya memegang sesuatu di atas kepalanya.
Beruntung, punggung Aaron menghadap pintu. Dia tidak melihat bayangan yang merayap di dinding di koridor.
Hildie berontak dan berjuang, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Aaron. Dia mendengus, bibirnya menggantung dekat lehernya. Dia merasakan Aaron mencubit bahunya sebagai peringatan. "Tenang, jadi gadis baik, dan jaga dirimu agar tidak terluka."
Ia memalingkan kepalanya dari Aaron, kembali melihat bayangan di dinding. Bayangan itu berhenti bergerak dan dia bisa melihat ada seseorang yang bersembunyi di tepi pintu kamar tidur.