Faye menghela nafas pasrah saat ia merenungkan betapa miripnya situasi saat ini dengan Lena dan pengalaman saudari tirinya, Alice, di Wintershold. Rasanya seperti ia telah terjun kembali ke dalam sarang ular.
Kepala Faye, yang semula kabur karena kantuk, kini lebih jernih. Dia menyadari bahwa ia berada di kamar tidur Sterling di benteng Everton. Namun, ingatannya masih kabur tentang apa yang terjadi setelah ia tertidur tadi malam.
Tangan yang dibalut perban segera menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah. Dia merindukan kehadiran Sterling agar bisa menanyakan apa yang telah terjadi.
"Permisi, Grace," Mielle menyela pikiran Faye yang melayang.
"Saya akan menyiapkan gaun Anda dalam beberapa menit. Mengapa Anda tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati diri sendiri? Setelah kita bertemu dengan Lady Lena, saya yakin dia akan mengisi hari Anda dengan berbagai kegiatan." Pelayan itu menyerahkan cangkir teh panas yang disajikan di atas piring kecil.