Ketika Derek telah mengeluarkan suara dari persendian jarinya, Emily sudah tahu ini akan menjadi pertandingan serius. Dan kemudian Derek berani tersenyum sinis padanya seperti dia sudah kalah. Dan pejuang dalam diri Emily pun muncul ke permukaan. Tidak ada jalan, sama sekali tidak ada jalan, bahwa dia akan dikalahkan oleh pria ini.
Jadi, alih-alih merasa takut, dia malah merasakan semangat untuk berperang. Dan saat Derek menumbuk telapak tangannya yang terbuka dengan tinjunya, Emily melakukan hal yang sama dengan tangannya sendiri. Dan sekarang mereka saling bertarung.
"Menyerahlah Emily. Kamu tidak akan pernah menang dalam ini. Aku adalah yang terbaik," kata Derek. Namun, Emily hampir tidak memperhatikan omongannya. "Tahu Derek, untuk seseorang yang dulu pernah kalah telak dengan aku di motel seram di kota kecil itu, kamu sangat banyak bicara tentang keterampilan yang tidak kamu miliki," kata Emily sambil tersenyum sinis.
Bagus.
Ocehannya masih berbobot.