"Apa aku benar-benar bisa pergi bersamamu?" makhluk itu bertanya dengan ragu.
"Ya, kamu bisa. Namun, masa depanku tak menentu; aku bisa mati kapan saja." Dia memberitahunya.
"Aku akan melindungimu." Kata-katanya layaknya sumpah yang terukir di jiwa wanita itu, dan di masa depan, dia melakukan apa yang dia ucapkan.
"Tidak, aku yang akan melindungimu." Dia menggelengkan kepalanya.
"Terima kasih, terima kasih banyak telah datang ke sini." Air mata mengalir di wajahnya yang tak berkulit saat dia terus mengucapkan kata-kata itu berulang-ulang.
Dia mengambil inisiatif untuk menggaruk leher wanita itu dengan kuku tajamnya dan meminum darahnya. Saat meminum darahnya, dia bersumpah dalam pikirannya. Dengan jiwa dan darahnya, dengan hatinya, dan dengan pembuluh darahnya, dia bersumpah untuk mengikuti wanita itu dan menjadi pasangan yang terikat dengannya.