Mallory tidak bisa menahan perasaan bahwa orang-orang dari Valeria lebih ramah dibandingkan mereka dari Reavermoure di selatan. Mungkin itu karena mereka adalah vampir yang tidak peduli dengan prasangka yang manusia sangat genggam erat.
"Lady Mallory, kapan Anda menikah dengan Lord Hadeon?" Suara penasaran berbunyi, pertanyaan itu memantul seperti percikan, menyalakan lingkaran wajah-wajah penasaran di sekelilingnya. Sudut mulut Mallory terangkat menjadi tawa kecil yang gugup, refleks dari seberapa sering Hadeon bercanda memanggilnya istrinya. Dia menangkap pandangan Lady Rose, yang dengan tenang menyesap tehnya, pura-pura tidak mendengar.
"Bukankah dia baru saja terbangun dari berabad-abad di dalam petinya?" Seorang vampir wanita merenung, matanya berkilat dengan intrik. "Dan namun dia memperhatikanmu dengan begitu cepat." Tapi tepat ketika Mallory hendak menjawab, sebuah suara lembut namun tegas menyela, "Mereka tidak menikah."