Pikiran tentang Maut yang bersabar menunggu untuk mengetuk pintunya membangkitkan kegelisahan dalam diri Mallory. Hidupnya terasa seperti kaleng masalah, satu demi satu terjatuh dalam kesinambungan yang tidak henti-hentinya, seolah semua hendak menemukan penyelesaiannya hanya dalam genggaman dingin kematian—takdir yang belum ia siapkan. Sebuah tawa gugup lolos dari bibirnya yang gemetar.
"Sepertinya tidak akan ada yang dihantui olehku," kata Mallory, mencoba menyembunyikan ketakutannya.
"Dan untuk berpikir bahwa aku sudah membuat rencana untuk masa depan," gumam Hadeon dengan tatapan kecewa. "Sepertinya tidak ada cara lain selain menemukan ghoul itu dan mengakhiri semua ini."