Terganggu, kepala Mallory tiba-tiba berputar untuk melihat makhluk di belakangnya, tangannya mengulur. Sebelum makhluk itu sempat menyentuhnya atau Hadeon, dia mengambil sebuah tongkat yang tergeletak di dekatnya untuk melindungi mereka. Namun, saat tongkat tersebut bersentuhan dengan makhluk itu, tongkat itu terurai menjadi abu, jatuh tak berguna ke tanah.
Makhluk itu memberikan senyuman lebar, menyeramkan. Dia segera apparat bersama Hadeon, menjaga jarak dari makhluk itu. Dan tiba-tiba sebuah lubang muncul di dahi makhluk itu. Suara tembakan bergema melalui hutan, menghantam pohon-pohon.
"Saya ingin sekali minum teh bersamamu, tapi sesuatu mengatakan bahwa kita memiliki selera yang berbeda," ujar Hadeon sambil duduk tegak dan memasang senjatanya, membuat Mallory bingung.
"Kamu terbangun!" seru Mallory, lega, sebelum dia cemberut. "Mengapa kau bertingkah seolah-olah kau tidak?"