"Ooh... tidak ada apa-apa di sini!"
[Tidak ada!]
Aku sedikit membungkuk ke arah pagar pembatas, melihat ke bawah ke tanah yang kering dan retak. Ada tanda-tanda tanaman yang mencoba bertahan hidup, tetapi sisa layu mereka memberitahuku bahwa mereka tidak berhasil. Namun, karena ini adalah lapangan kosong dengan tidak ada apa-apa selain tanah kering dan batu sesekali, kapal udara bisa meluncur dekat ke daratan, dan Natha mengizinkanku untuk mengintip sedikit ke luar pagar pembatas.
Tentu saja, lengannya tetap dengan kuat mengamankan pinggangku.
"Apakah begitu buruknya sehingga tanah ini tidak bisa digunakan untuk apa-apa?" tanyaku padanya sambil menyandarkan siku di pagar pembatas.
"Sulit untuk melakukan apa pun tanpa sumber air," Natha menjelaskan. "Sampai kami menemukan cara untuk mengamankan jalur air di sini yang tidak terlalu mahal, wilayah ini akan digunakan sebagai zona penyangga."
"Zona penyangga?"
