"Wow..." Aku mengedipkan mataku pada cahaya yang menari di langit-langit, linglung.
Aku tidak ingat kapan aku tertidur, tapi aku ingat perasaan sangat sangat nyaman sebelum menutup mata. Anehnya, memorinya kabur, tapi sensasinya begitu nyata sehingga aku bisa mengingatnya sekarang, saat aku bangun.
Seluruh syarafku tampak sangat~ rileks. Tubuhku tenggelam ke dalam kasur seolah aku tidur di atas awan ajaib. Tunggu--apakah Awan itu sebenarnya lembut? Aku tidak tahu, karena aku belum pernah terbang dengan pesawat sebelumnya.
Aku memiringkan kepala ke kiri dan ke kanan, menggerak-gerakkan kakiku di bawah selimut dan tanpa sengaja menyentuh kulit yang dingin. Aku sedikit tersentak dan memalingkan kepalaku ke samping.
"Oh--"