Saat Elara sedang membersihkan labnya, Arunya dengan cepat menarik Alice ke samping.
"Hm? Ada apa?" tanya Alice dengan penasaran, bertanya-tanya mengapa Arunya tampak panik.
"Saya membuat kesalahan. Seharusnya kamu pergi ke departemen tempur. Saya akan melakukan apa saja untuk meminjamkanmu peralatan jadi lebih baik kamu kabur sekarang." Arunya menggelengkan kepalanya.
Namun, reaksinya hanya membuatnya semakin bingung karena dia tidak yakin apa yang memicu reaksi seperti itu.
"Terlalu banyak yang harus dijelaskan tetapi pada dasarnya, profesor itu tidak... Normal. Dia telah-"
"Aww~ Runi, semoga kamu tidak sedang mengatakan hal buruk tentang saya di belakang saya." suara Elara terdengar saat Arunya membeku mendengar suaranya.
Menoleh ke atas, dia bisa melihat Elara menggantung di batu menggunakan anggota tubuhnya dengan senyum lembut di wajahnya.
